News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Warga Diminta Physical Distancing, Jaga Jarak Aman

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BNPB Doni Monardo dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyampaikan imbauan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Imbauan tersebut disampaikan Jokowi setelah memberikan pengarahan kepada Gubernur se-Indonesia melalui video conference, Selasa (24/3/2020).

Doni mengatakan, dalam pengarahan itu, seluruh gubernur mendukung kebijakan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona.

"Seluruh gubernur mendukung kebijakan pemerintah dalam mengambil kebijakan."

Covid-19 (Grafis Tribunnews/Ananda Bayu S)

"Yaitu social distancing yang oleh Bapak Presiden hari ini diterjemahkan sebagai physical distancing," ujar Doni seperti dikutip dari KompasTV.

"Bapak presiden menekankan agar phYsical distancing bisa diterjamahkan oleh para gubernur."

"Termasuk para pejabat di daerah dengan jaga jarak atau jaga jarak aman dan dispilin untuk melaksanakannya," ungkap Doni.

Doni menegaskan, bahwa jaga jarak ini tidak hanya berlaku di tempat umum.

Tetapi juga di seluruh rumah tangga di setiap keluarga.

"Karena di antara keluarga belum tentu semuanya itunegatif, belum tentu seluruh anggota kleluarga itu aman dari virus corona," jelas Doni.

"Oleh karenanya penjelasan-penjelasan secara terus menerus tentang pentingnya jaga jarak dan diikuti dengan disiplin yang tinggi harus menjadi prioritas dalam setiap kesempatan," ujarnya.

Baca: Terjangkit Virus Corona, Paulo Maldini Dapat Dukungan dari Fransesco Totti, Carles Puyol hingga Kaka

Baca: Nadiem Makarim & Komisi X DPR Sepakat UN Ditiadakan karena Corona, Beri Opsi Ini untuk Gantinya

Doni menegaskan, Jokowi juga menekankan kepada para gubernur, bahwa penjelasan-penjelasan tersebut harus sampi ke tingkat paling rendah, yakni desa dan kelurahan.

"Demikian juga harus melibatkan semua potensi yang ada di desa dan kelurahan."

"Seperti halnya PKK, Karang Taruna, Posyandu, RT, RW termasuk juga relawan yang diorganisir," terang Doni.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini