News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ada Perawat Diusir dari Kos karena Pemilik Takut Tertular Covid-19, Ini Kata PPNI

Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi dokter dan virus corona atau Covid-19

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah wabah corona atau COVID-19 yang sudah mendunia, peran tenaga kesehatan amat lah penting.

Mereka rela bertaruh nyawa, karena berinteraksi langsung dengan pasien COVID-19 setiap harinya.

Tak jarang, ada pula tenaga kesehatan yang ikut terpapar virus.

Bahkan, mereka pun sampai meregang nyawa demi merawat pasien corona.

Baca: VIDEO Detik-detik Bupati Karawang Sesak Napas di Tengah Pidato, Kini Positif Corona

Namun cerita miris justru terdengar dari mereka, yang menjadi garda terdepan bangsa dalam menangani corona.

Stigma negatif mulai bermunculan kepada tenaga kesehatan seperti perawat yang bertugas merawat pasien corona.

Foto seorang dokter di Wuchang yang berbaring dengan pakaian pelindung yang lengkap di kamar penuh dengan kasur kosong yang merupakan bekas rumah sakit pasien virus corona. (China Media Group)

Baca: Jadi Garda Terdepan Tangani Corona, Perawat Kerap dapat Stigma Negatif, Ada yang Diusir dari Kos

Yang terparah, adanya perawat yang diusir dari kosnya, karena dikhawatirkan menularkan virus.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional (PPNI) Harif Fadhillah pun mengimbau masyararakat tidak perlu khawatir.

Pasalnya, para perawat amat memahami cara penanganan pasien dan bagaimana antipasi pencegahan penularannya.

"Saya kira tenaga kesehatan itu sangat tahu bagaimana cara mereka menanagani pasien daripada masyarakat."

"Tenaga kesehatan tahu dan sadar cara untuk memcegah penualaran," ungkap Harif kepada Tribunnews.com, Selasa (24/3/2020).

Baca: Fadjroel Bereaksi, dr Tirta Kritik Tajam Jubir Pemerintah untuk Corona : Bicara yang Penting Saja

Sebab, selain merawat pasien di rumah sakit, perawat juga punya tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.

Menurut Harif, seharusnya masyarakat senang jika di lingkungan sosialnya terdapat perawat.

Artinya masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait COVID-19 dengan lebih mudah.

Viral curhatan suami memberi semangat sang istri yang bekerja sebagai tenaga medis untuk menangani Covid-19. (Twitter.com/@braddamamad)

Baca: Mengintip Fasilitas The Media Hotel Jakarta, Penginapan yang Dipakai Tenaga Medis Virus Corona

"Perawat itu harus jadi contoh peran yang baik untuk perilaku sehat jadi gak usah takut."

"Bergembira kalau ada tenaga kesehatan didekatnya, karena dekat dengan agen perubahan dalam bidang kesehatan," kata Harif.

Harif juga mengajak keluarga dari perawat atau tenaga kesehatan lainnya agar menerima dan memberikan semangat terhadap profesi perawat di tengah pandemi COVID-19.

"Yakinlah perawat tidak mungkin tega menularkan pada siapapun. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran."

"Teman-teman saya ada yang bekerja di ruang isolasi pulang ke rumah gak ada masalah diterima di keluarga," kata Harif.

Perawat diusir dari kos ngungsi di RS

Sebelumnya cerita miris terdengar dari seorang perawat yang bekerja di RSUP Persahabatan, yang menjadi rumah sakit rujukan nasional untuk pasien Covid-19.

Perawat tersebut mendapatkan perlakuan tidak mengenakan dari warga di lingkungan tempat tinggal sementaranya.

Suasana RSUP Persahabatan sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan penyakit virus Corona (COVID-19) di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (21/3/2020). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca: Kesaksian Tenaga Medis yang Bertugas di Ruang Isolasi Khusus Corona, Keluarga Takut Memaksa Pindah

Ia diusir dari kos nya, karena pemiliknya takut jika perawat tersebut menularkan virus corona.

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Harif Fadhillah.

Harif menyebut ada tenaga medis yang diusir dari kosnya karena dianggap dapat menularkan virus.

"Sejak tahu RS Persahabatan rujukan nasional Covid-19 walaupun perawat tidak menangani Covid-19."

"Bukan bekerja di ruang isolasinya mereka diminta tidak kos di situ," kata Harif kepada Tribunnews.com, Selasa (24/3/2020).

Baca: Terlalu Sering Terima Informasi Soal Corona, Bisa Buat Orang Ikut Rasakan Gejalanya? Ini Kata Dokter

Persoalan tersebut telah ia terima dari pihak Persatuan Perawat Nasional sejak Minggu, 2 Maret 2020 lalu.

Harif pun menjelaskan kondisi terbaru dari perawat yang mendapatkan stigma negatif tersebut.

"Sehingga perawat dan dokter itu sekarang yang saya dapat informasinya dan sudah saya tanya kembali, mereka sedang menginap di rumah sakit," ucap Harif.

Tak tinggal diam, lanjut Harif, pihak rumah sakit sedang berkoordinasi mencari tempat tinggal yang layak untuk perawat yang diusir.

"Sementara ini pihak rumah sakit sedang mencarikan tempat ya," pungkas Harif.

(Tribunnews.com/Maliana/Apfia Tioconny Billy)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini