TRIBUNNEWS.COM - Seorang kakek berusia 63 tahun di Blitar, Jawa Timur, meninggal dunia dalam status orang dalam pemantauan (ODP).
Kakek tersebut meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS milik Pemkab Blitar.
Penyebab meninggal sang kakek pun dipastikan bukan karena virus corona.
Diketahui, kakek asal Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar itu memiliki penyakit komplikasi.
Nyawa korban tak tertolong dan meninggal dunia di RSUD Ngudi Waluya, Kecamatan Wlingi, Senin (23/3) siang atau pukul 11.00 WIB.
Korban belum sempat ditangani khusus oleh tim medis karena baru tiba beberapa menit di RS milik Pemkab Blitar itu.
"Saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya sudah kritis sehingga baru dapat penanganan di IGD, namun korban akhirnya meninggal dunia," kata dr Endah Woro Utami, Direktur RSUD Ngudi Waluya Wlingi.
Baca: ODP Corona di Sumut Melonjak Jadi 1.391 Orang, Seorang Dokter Positif Covid-19
Setelah ditelusuri riwayat penyakitnya, papar dia, rupanya korban menderita komplikasi di antaranya, diabetes, dan batuk dengan disertai sesak nafas.
Karena curiga dengan penyakit korban, petugas terus mencari informasi soal rekam jejak penyakitnya itu.
Hasilnya, korban diketahui masuk salah satu dari 66 orang di Kabupaten Blitar, yang sudah terindikasi orang dalam pemantauan (ODP).
Namun, itu tak diketahui pihak RS saat korban masuk pertama kali ke RS siang kemarin itu.
Makanya, ia dikira pasien biasa sehingga tak langsung ditangani khusus namun masih sempat ditaruh di IGD terlebih dulu.
Baca: ODP Covid-19 di Kalbar Melonjak Menjadi 1.829 Orang, Pasien Positif Dua Orang
Status korban ODP itu baru diketahui, setelah korban meninggal dunia.
"Ternyata, korban diketahui sudah ODP itu sejak 13 Maret lalu. Saat itu, korban menderita batuk dan sesak nafas. Itu diperiksa di puskesmas setempat," paparnya.