TRIBUNNEWS.COM - Deretan istilah-istilah dalam virus corona, termasuk pengertian Physical Distancing hingga singakatan dari ODP dan PDP.
Physical Distancing akhir-akhir ini mulai menjadi perbincangan masyarakat.
Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), Physical Distancing sebagai langkah pas bagi masyarakat Indonesia dalam melakukan pencegahan corona.
"Di negara kita yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman," kata Jokowi dalam rapat terbatas lewat video conference dengan para gubernur seluruh Indonesia dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/3/2020) dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, ODP merupakan singkatan dari Orang dalam Pemantauan, sedangkan PDP yakni Pasien dalam Pengawasan.
Baca: Pengertian Physical Distancing, Kebijakan yang Dipakai Jokowi untuk Lawan Corona
Baca: Beda Arti Physical Distancing dan Social Distancing dalam Istilah Corona
Selain arti Physical Distancing hingga singkatan ODP dan PDP, masih banyak istilah-istilah virus corona yang tak kalah penting untuk diketahui.
Agar dapat mengikuti informasi, sekaligus memahami perkembangannya, ada baiknya untuk mengetahui istilah-istilah penting terkait virus corona.
Dihimpun Tribunnews dari berbagai sumber, simak daftar istilah-istilah dalam virus corona atau Covid-19.
1. SARS-Cov-2
Dikutip dari laman WHO, SARS-Cov-2 adalah nama virus yang menyebabkan penyakit Covid-19.
Istilah SARS-Cov-2 tersebut diberikan oleh Coronavirus Study Group (CSG) dari Komite Internasional untuk Taksonomi Virus atau International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) pada 12 Februari 2020.
2. Covid-19
Covid-19 adalah nama yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Covid-19 merupakan nama penyakit yang disebabkan virus corona atau virus SARS-Cov-2.
Nama tersebut pertama kali diumumkan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada 11 Februari 2020 di Jenewa, Swiss.
3. Coronavirus
Menurut Who, Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang parah, seperti MERS dan SARS.
Nama "coronavirus" berasal dari proyeksi seperti mahkota di permukaannya. "Corona" dalam bahasa Latin berarti "mahkota."
4. Lockdown
Dikutip dari Cambridge Dictionary, lockdown merupakan keadaan seseorang tidak diperbolehkan untuk masuk atau meninggalkan sebuah bangunan atau kawasan dengan bebas karena alasan tertentu.
Sementara itu, lockdown diambil dari bahasa Inggris, artinya adalah terkunci.
Jika dikaitkan dalam istilah teknis dalam kasus corona atau Covid-19, arti lockdown adalah mengunci seluruh akses masuk maupun keluar dari suatu daerah maupun negara.
Lockdown digunakan sebagai langkah untuk menghentikan persebaran virus corona.
Ada beberapa negara yang telah menerapkan kebijakan lockdown.
Di antaranya China, Italia, Denmark, Irlandia, Spanyol, Prancis, hingga Malaysia.
5. Social Distancing
Social distancing atau bisa disebut dengan istilah menjaga jarak.
Dikutip dari Forbes, social distancing merupakan strategi kesehatan masyarakat untuk mencegah atau memperlambat persebaran virus corona.
Social distancing menjadi metode yang digunakan untuk menjaga orang secara fisik terpisah satu sama lain.
Karena kedekatan fisik memungkinkan adanya patogen yang berpindah dari satu tubuh ke tubuh lain.
Sementara itu, dikutip dari The Atlantic, istilah social distancing merujuk pada tujuan untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dengan orang lain dalam jarak dekat.
Baca: Indonesia Belum Perlu Lockdown, Social Distancing Sudah Cukup
Baca: Cara Cegah Virus Corona: Social Distancing hingga Lakukan Disinfeksi
6. Physical Distancing
Dilansir dari bbs.bt, WHO menyampaikan bahwa Physical Distancing diterapkan untuk mematuhi arahan pemerintah dengan tetap di rumah di tengah pendemi corona.
Bukan tentang memutuskan kontak sosial dengan keluarga dan teman-teman tetapi tentang menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakitnya tidak menyebar.
Hal tersebut sebagai upcaya untuk mencegah persebaran virus corona.
WHO mengatakan lebih baik menyebut aksi Physical Distancing ini dengan istilah jarak fisik dan bukan jarak sosial.
7. Outbreak
Istilah outbreak atau wabah adalah peningkatan mendadak dalam jumlah kasus penyakit.
Wabah dapat terjadi di komunitas atau wilayah geografis, hingga dapat memengaruhi beberapa negara.
8. Swap Test
Swap test bisa disebut juga dengan uji swap.
Merupakan serangkaian pengujian dengan mengambil sampel ludah atau lendiri di tenggorokan bagian belakang atau saluran pernapasan bawah.
Pengujian sampel ini bertujuan untuk mendeteksi adanya virus corona atau tidak.
9. Tracking Pasien
Tracking pasien merupakan tindakan melacak riwayat pasien sebelum diduga terjangkit Covid-19.
Meliputi riwayat perjalanan, tempat yang dikunjungi, hingga dengan siapa pasien berinteraksi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, rapid test merupakan tes sederhana yang dilakukan dengan cepat.
Pengujian rapid test didasarkan pada teknik aglutinasi, immuno-dot, immuno-chromatographic, dan/atau immuno-filtration.
Rapid test dirancang untuk digunakan pada sampel individu atau terbatas, yang membuatnya lebih ekonomis.
Hasilnya dimungkinkan disimpan di suhu normal ruangan dalam waktu yang lama.
Hasil pada hari yang sama memberikan intervensi perawatan yang tepat waktu.
10. Work From Home (WFH)
Istilah Work From Home (WFH) kini menjadi populer setelah muncuk kebijakan social sistancing.
Work from home (WFH) atau bekerja dari rumah ini bertujuan agar warga tidak perlu pergi bekerja, sehingga mengurangi risiko tertular virus corona.
11. Imported Case dan Local Transmisson
Imported Case dan Local Transmisson merupakan istilah yang merujuk pada lokasi dari mana virus corona menjangkiti pasien.
Kasus imported case berarti seseorang terjangkit saat berada di luar wilayah dimana pasien tersebut melapor.
Lain halnya dengan local transmission atau transmisi lokal, memiliki arti seorang pasien tertular di dalam wilayah dimana kasus ditemukan.
12. Epidemi
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), epidemi biasanya ditujukan untuk kasus penyakit yang mengalami peningkatan tiba-tiba dan di atas jumlah kasus yang diperkirakan pada populasi di sebuah wilayah tertentu.
13. Pandemi
Pandemi biasanya disematkan untuk penyakit menular yang mengancam banyak orang di dunia secara bersamaan.
Pandemi lebih mungkin terjadi pada virus baru yang bisa menular pada seseorang dengan mudah dan dapat menyebar antar manusia dengan cara berkelanjutan.
14. ODP
ODP merupakan singkatan dari Orang dalam Pemantauan.
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto, orang yang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit.
Namun, ODP sempat bepergian ke negara episentrum virus corona atau sempat melakukan kontak dengan orang yang diduga positif corona.
Sehingga ODP perlu untuk dilakukan pemantauan.
15. PDP
PDP merupakan singkatan dari Pasien dalam Pengawasan.
PDP biasanya telah menunjukkan gejala terinfeksi virus Covid-19.
Mulai dari demam, batuk, pilek, hingga sesak napas.
Seseorang yang ditetapkan sebagai PDP wajib diberikan pengawasan dengan baik, karena sudah menjadi pasien.
16. Suspect
Suspect merupakan pasien yang telah menunjukkan gejala terjangkit virus corona.
Pasien suspect Covid-19 akan diperiksa spesimennya menggunakan dua metode yakni Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing.
17. KLB
KLB merupakan singkatan dari Kejadian Luar Biasa.
Dikutip dari Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 tahun 2014 mengenai penanggulangan Penyakit Menular, KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakan keadaan yang dapat menjurus kepada terjadinya wabah.
18. Klaster
Dikutip dari Kompas.com, klaster atau klasterisasi digunakan untuk mempermudah proses identifikasi penularan virus corona.
Sistem klaster digunakan untuk mengategorikan dari mana asal penyebaran virus terjadi.
19. Spesimen
Spesimen adalah contoh atau keseluruhan bagian dari kelompok organisme (hewan, tumbuhan, bakteri, jamur, alga dan virus), yang diambil dari lingkungan dan disimpan dalam wadah berupa botol atau kotak.
Untuk menguji apakah seseorang terindikasi positif atau tidak virus corona, biasanya diambil spesimen-nya, kemudian dilakukan proses pengujian.
20. Masker N95
Masker N95 merupakan jenis masker anti-polusi.
Masker ini bisa dikenakan untuk melindungi dari asap atau kabut.
Selain itu, Masker N95 juga dapat menyaring polusi dan partikel halus hingga 95 persen.
21. Fasyankes
Dikutip dari Permenkes RI nomor 52 Tahun 2018 tentang keselamatan dan kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes).
Fasyankes adalah suatu alat atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan.
Termasuk pelayanan kesehatan promotive, preventif, kuratif, maupun rehabilitative yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan atau masyarakat.
22. Hazmat Suit
Hazmat Suit merupakan alat untuk melindingi diri saat mengevakuasi pasien virus corona.
Dikutip dari Kompas.com, Hazmat suit dapat melindungi tubuh dari potensi paparan virus apapun, termasuk virus corona Wuhan atau novel coronavirus (2019-nCoV).
Dilansir Independent, nama hazmat suit adalah kependekan dari "Hazardous material suit".
Pakaian ini dirancang khusus untuk melindungi pemakainya terhadap bahan atau zat berbahaya, termasuk bahan kimia, agen biologi, dan virus.
Biasanya seseorang yang mengenakan Hazmat Suit juga akan mengenakan perlengkapan lain, berupa kacamata dan sarung tangan.
23. Hand Sanitizer
Hand Sanitizer merupakan cairan pembersih tangan.
Pembersih Hand Sanitizer sering jadi sarana alternatif jika sulit menemukan air bersih dan sabun.
Komposisi Hand Sanitizer biasanya terdiri dari alkohol dan triclosan yang berfungsi sebagai antiseptik.
24. Karantina
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDD), karantina merupakan langkah memisahkan dan membatasi pergerakan orang yang diduga memiliki penyakit menular.
Hal ini bertujuan untuk melihat apakah mereka benar-benar terinfeksi.
(Tribunnews.com/ Ayumiftakhul)