TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI fraksi Partai persatuan Pembangunan (PPP) Elly Rachmat Yasin menyebut saat ini BUMN mempunyai beban berat dibanding sebelumnya.
Wabah virus corona (covid-19) banyak memberikan imbas negatif pada kinerja BUMN, namun Elly meminta para direksi BUMN tidak menyerah.
Elly meminta BUMN untuk tetap bekerja profesional dan meminimalisir kerugian dan tidak pasrah dengan keadaan yang ada.
"Saya khawatir BUMN mengalami kerugian. Meskipun, orang akan maklum kalau terjadi kerugihan, tetapi jangan wabah Covid-19, BUMN membuat mereka asal klaim kerugian," katanya kepada Tribun, Rabu (25/3/2020).
Baca: Di Rumah Aja Cegah Virus Corona, Cuci Tangan Pakai Air, Tidak Perlu Pakai Masker Kalau Tidak Sakit
Menurutnya, di saat tanggap darurat saat ini, hendaknya tidak dijadikan sebagai alasan bagi BUMN membenarkan terjadinya kerugian.
Elly mengaku akan tetap mengejar pertanggungjawaban dan profesionalitas para direksi BUMN.
“DPR tetap akan meminta pertanggungjawaban para direksi yang perusahaannya mengalami kerugian. Hal ini agar pengelola BUMN tetap profesional walau dalam situasi sulit,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengakui dalam dua bulan terakhir, wabah corona tidak hanya mengancam jiwa manusia, namun juga sektor perekokomian setiap bangsa.
Baca: Krisdayanti Liburan ke Eropa di Tengah Pandemi Corona, Raul Lemos: Rencana Sudah Matang 2 Bulan Lalu
Bahkan di Indonesia, BUMN dan industri juga terancam. Beberapa sektor perekonomian dipastikan terdampak seperti perhotelan, maskapai penerbangan, wisata, event organizer, perbankan, sektor transportasi dan perhubungan, termasuk ekspedisi.
"BUMN seperti PT. Pelni, Pelindo, KAI, Angkasa Pura, Garuda Indonesia, BUMN perhotelan dan yang mengelola sektor pariwisata harus waspada akan potensi kerugian. Kalaupun merugi harus terukur medio dan penyebabnya secara jelas agar bisa dipertanggungjawabkan,” ucapnya.
Dalam kondisi saat ini, Elly meminta agar pemerintah khususnya kementerian BUMN agar memaksimalkan peran BUMN untuk melayani masyarakat Indonesia.
Khususnya BUMN yang bersentuhan langsung ke masyarakat seperti perbankan, telekomunikasi, rumah sakit, farmasi dan lainnya.
“Semuanya perlu tetap melayani Indonesia. Mereka inilah harapan bangsa untuk bisa bertahan bahkan bangkit dari tekanan wabah korona,” pungkasnya.