Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Rita Rogayah mengklaim stok alat pelindung diri (APD) yang dimiliki pihaknya masih cukup.
Namun, Rita tak merinci jumlah APD yang dimiliki atau hingga kapan APD yang dimiliki RSUP Persahabatan akan bertahan.
"Terkait dengan kesiapan alat pelindung diri di RSUP Persahabatan, sampai saat ini kami masih mempunyai cukup," ujar Rita, dalam keterangan video yang diterima Tribunnews.com, Rabu (25/3/2020).
Rita menegaskan setiap harinya para tenaga medis di RSUP Persahabatan menggunakan APD dengan jumlah yang cukup banyak.
Baca: Respons Dirut RSUP Persahabatan Sikapi Kabar Perawat Diusir dari Indekos Karena Virus Corona
Dia pun menyebut pihaknya masih akan membutuhkan lebih banyak APD karena tengah melakukan perluasan ruang rawat isolasi.
Baca: 1 Pasien Positif Corona dan 1 Pasien Dalam Pengawasan Meninggal di RSUP Persahabatan Kemarin
Dengan artian, pihaknya akan menampung lebih banyak pasien dan tentu membutuhkan persediaan APD ke depannya.
"Kami masih tetap membutuhkan untuk perawatan-perawatan selanjutnya, karena saat ini kami masih memperluas ruang rawat isolasi. Sehingga kebutuhan APD kami pasti akan lebih banyak lagi," katanya.
790 kasus corona di Indonesia
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto menyebut, sebanyak 3 orang pasien positif virus corona (Covid-19) meninggal dunia.
Sehingga, total pasien positif virus corona yang meninggal dunia sebanyak 58 orang.
"Kemudian ada penambahan kasus meninggal 3 orang sehingga total 58 orang," kata Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (25/3/2020).
Yurianto pun menjelaskan pasien yang meninggal dunia tersebut tersebar dari sejumlah wilayah di Indonesia.
Baca: PSI Instruksikan Anggota Dewannya Prioritaskan Tes Corona untuk Rakyat
Ia menambahkan, ada penambahan pasien sembuh virus corona sebanyak 1 orang. Sehingga totalnya masih 31 orang.
"Kita dapatkan laporan dari rumah sakit bertambah satu orang sehingga menjadi 31 orang," ucapnya.
Sebelumnya, Achmad Yurianto mengupdate pasien positif virus corona (Covid-19) menjadi 790 pasien di Indonesia.
Baca: Tanpa Sadar Menyebar Virus, Ini Gejala Baru Pasien Muda Covid-19 Tak Peka dengan Bau dan Rasa
Yurianto mengatakan, terdapat penambahan jumlah pasien positif sebanyak 105 orang. Ia juga menjelaskan ada koreksi pasien positif pada Selasa (24/3/2020) kemarin yang seharusnya sebanyak 685 orang.
"Ada koreksi dari 686 menjadi 685 karena ternyata ada 1 pasien tercatat di dua rumah sakit dengan nama yang hampir mirip. Sudah kita konfirmasi di daerah bahwa pasien kemarin adalah 685 kasus, sekarang 105 sehingga total adalah 790 kasus," jelasnya.
Cuci tangan pakai sabun lebih efektif
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto terus menyerukan gerakan pencegahan penyebaran Covid-19.
Satu di antara gerakan pencegahan corona yakni rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Bahkan Yuri sapaan akrab dari Achmad Yurianto ini, menegaskan cuci tangan dengan sabun dapat lebih efektif daripada menggunakan hand sanitizer.
Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers di Gedung BNPB pada Rabu (25/3/2020) sore.
Sebelumnya, Yuri mengatakan terdapat dua upaya penting dalam mencegah tertularnya Covid-19 ini.
Baca: Achmad Yurianto Peringatkan Anak Muda terkait Virus Corona, Jadi Golongan yang Membahayakan?
“Dua hal yang ingin saya sampaikan di dalam upaya kita untuk mencegah penyakit ini, artinya berpikir jangan sampai sakit,” tegasnya yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Rabu (25/3/2020).
Pertama, kata Yuri yakni masyarakat harus melakukan pembatasan jarak fisik sehari-hari termasuk di dalam rumah.
“Yang pertama jaga jarak dalam melakukan kontak sosial,” ujar Yuri.
“Bukan hanya saat berada di luar rumah, melainkan di dalam rumah juga upayakan untuk bisa menjaga jarak,” tegasnya.
Lebih lanjut, Yuri menyebut hal kedua yakni rajin mencuci tangan dengan sabun.
Baca: UPDATE 25 Maret: Bertambah 3 Orang, Pasien Virus Corona Yang Meninggal Dunia 58 Orang
“Kemudian adalah gunakan masker, dan yang paling penting adalah cuci tangan,” kata Yuri.
Ia menegaskan sabun dapat lebih efektif mencegah Covid-19 daripada menggunakan hand sanitizer.
“Cuci tangan pakai sabun, tidak harus hand sanitizer,” ungkapnya.
“Jauh lebih efektif menggunakan sabun dibanding dengan menggunakan hand sanitizer,” imbuhnya,
Karena dengan sabun akan menggunakan air yang mengalir, dan bisa membasuh seluruh celah-celah kuku dan sebagainya dengan baik.
“Sementara, hand sanitizer yang mungkin hanya telapaknya saja yang bisa dibersihkan punggung tangan dan sela-sela lebih sering tidak,” jelasnya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya)