TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan jarak secara fisik, sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona.
Mengurangi interaksi secara dekat dengan orang lain, dapat mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.
Mengutip laman resmi www.covid19.go.id, berikut panduan menerapkan jarak fisik di lingkungan masyarakat:
1. Hindari pertemuan besar (lebih dari 10 orang).
2. Jangan pergi ke sarana kesehatan kecuali diperlukan.
3. Bila memiliki anggota keluarga atau kawan dirawat di rumah sakit, batasi pengunjung, terutama bila mereka anak-anak atau kelompok risiko tinggi.
Kelompok risiko tinggi yakni lanjut usia dan orang dengan penyakit yang dapat berat, misalnya gangguan jantung, diabetes dan penyakit kronis lainnya.
Baca: Cegah Corona Masuk Sumbar, Bus PO MPM Berhenti Beroperasi, Uang Tiket Dikembalikan
Baca: Tidak seperti Corona, Hantavirus Masuk Virus Paling Mematikan di Dunia, Kasus 1 Gegara Kotoran Tikus
4. Orang berisiko tinggi sebaiknya tetap di rumah dan menghindari pertemuan atau kegiatan lain yang dapat membuatnya terpapar virus, termasuk melakukan perjalanan.
5. Beri dukungan pada anggota keluarga (yang bukan tinggal satu rumah) ataupun tetangga yang terinfeksi tanpa harus bertemu langsung, misalnya melalui telepon ataupun pesan singkat.
6. Ikuti panduan resmi di wilayah yang bisa saja merubah rutinitas termasuk kegiatan sekolah atau pekerjaan.
Cara Tetap Sehat di Tempat Umum
Masih mengutip www.covid19.go.id, saat berada di tempat umum, semua orang harus mengikuti standar menjaga kebersihan seperti berikut:
1. Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan berbahan alkohol minimal 60%.
2. Saat batuk atau bersin, tutupi mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah digunakan.
3. Jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.
4. Hindari orang yang batuk atau bersin.
Diharapkan, saat berada di pesawat atau kendaraan lain, bersihkan kursi, sandaran tangan, layar LCD dan sebagainya dengan tisu disinfektan.
Di hotel atau tempat akomodasi lain, gunakan tisu atau lap disinfektan untuk membersihkan permukaan bidang benda-benda yang tersentuh tangan, pegangan pintu, remote control dan lainnya.
Kebijakan Physical Distancing
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah tak akan menerapkan kebijakan lockdown.
Meski negara lain sudah menerapkan hal tersebut tapi setiap negara mempunyai karakteristik dan budaya yang berbeda.
Keputusan tersebut merupakan hasil analisis yang telah ia lakukan sebelumnya.
"Setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki budaya yang berbeda-beda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda."
"Oleh sebab itu, kita tidak memilih jalan itu dan itu sudah saya pelajari, saya memiliki analisis-analisis seperti ini, dari semua negara, ada semuanya."
"Kebijakan mereka apa, mereka melakukan apa, kemudian hasilnya seperti apa, semuanya dari Kementerian Luar Negeri lewat dubes-dubes yang ada, terus kita pantau setiap hari," ujar Jokowi, dikutip dari laman resmi presidenri.go.id, Selasa (24/3/2020).
Baca: Tidak seperti Corona, Hantavirus Masuk Virus Paling Mematikan di Dunia, Kasus 1 Gegara Kotoran Tikus
Baca: Petarung UFC, Conor McGregor Sumbang Rp 18 Milliar Bantu Irlandia Perangi Corona
Ia menyebut, physical distancing atau menjaga jarak fisik menjadi pilihan yang tepat untuk diterapkan di Indonesia.
"Sehingga di negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman, itu yang paling penting," ungkap Jokowi.
"Kalau itu bisa kita lakukan, saya yakin bahwa kita akan bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini," tegasnya.
"Tetapi membutuhkan sebuah kedisiplinan yang kuat, ketegasan yang kuat," imbuh dia.
(Tribunnews.com/Nuryanti)