News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Orang Tua Meninggal karena Corona, Ini Cerita Eva Soal Pemakaman yang Penuh Risiko

Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

di acara Najwa Shihab, Eva Rahmi tahan isak tangis soal kematian dan pemakaman orang tua akibat Covid-19

TRIBUNNEWS.COM - putri dari pasangan suami istri yang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona, Eva Rahmi Salama menyampaikan, kedua orangtuanya meninggal dalam selang waktu dua hari.

Saat pemakaman ibunya, Eva meminta keluarga besarnya tak ikut melayat.

Ia tak mau jika orang lain akan ikut tertular virus corona setelah menghadiri pemakaman.

"Sebenarnya saya melarang saudara-saudara saya dan teman-teman saya pada acara pemakaman mama, karena saya khawatir mereka jadi tertular."

"Jadi tanggung jawab saya kalau sampai ada yang tertular," ungkap Eva, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (26/3/2020).

Ia menjelaskan, ibunya hanya dimakamkan oleh 7 tukang gali kubur, bukan petugas yang dilengkapi dengan alat perlindungan diri (APD).

Baca: Ungkap Kekecewaan seusai Orangtua Meninggal akibat Corona, Anak Korban: Hasil Swab Test Lama Banget

Baca: Manfaat dan Gizi dari Telur, Benarkah Bisa Cegah Virus Corona?

Baca: Anggota Sekuriti Yang Pingsan Mendadak di Tanjung Duren Dipastikan Bukan Karena Virus Corona

Para tukang gali kubur yang berada di tempat pemakaman hanya menggunakan penutup hidung dan mulut, serta sarung tangan.

Alat pelindung diri yang seadanya itu membuatnya khawatir jika mereka tertular virus corona.

"Saat sampai di pemakaman, saya pikir ada petugas yang memakai baju APD ternyata tidak, hanya tukang gali kubur berapa orang tujuh orang kalau enggak salah."

"Mereka cuma makai baju apa adanya terus sama pakai tutupan mulut terus pakai sarung tangan itu saja, makanya saya takutnya mudah-mudahan mereka tidak terpapar," terangnya.

"Meskipun itu jenazah mama sudah dimasukkin ke dalam peti, direp lagi ama plastik gitu, tapi makanya itu langsung dikubur, enggak lama dari jam kematian," lanjutnya.

Anak dari korban meninggal Virus Corona, Eva Rahmi Salama mengungkap kesaksiannya. (Channel YouTube Najwa Shihab)

Sementara itu, untuk pemakaman ayahnya yang meninggal dua hari kemudian, Eva mengaku ayahnya yang tak langsung dikubur sangat berisiko.

"Kalau untuk papa itu meninggal setengah empat (sore) tapi dikuburnya jam 7 paginya."

"Sebenarnya itu sangat berisiko, maksimal 4 jam itu harus dikubur tapi kenyataanya baru besoknya," ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini