TRIBUNNEWS.COM - Wabah pandemik Covid-19 memang sudah masuk di Indonesia. Sambil menunggu vaksin yang tepat, Indonesia menerapkan social distancing atau yang saat ini disebut oleh WHO sebagai physical distancing (menjaga jarak fisik).
Selain itu, pemerintah Indonesia memerintahkan seluruh masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah. Meskipun perintah itu telah dikeluarkan. Untuk pekerja informal tidaklah mudah menerapkan anjuran tersebut. Sebagai contoh pengemudi ojek online. Penghasilan per hari mereka tidak kalah penting untuk menghidupi keluarga di rumah.
Salah satu penyedia jasa ojek online, Gojek menyadari, meskipun beresiko, peran dari mitra driver saat ini begitu penting bagi masyarakat.
“Dalam situasi seperti sekarang ini, mitra driver Gojek memegang peranan yang luar biasa penting untuk memastikan masyarakat dapat menjalani kehidupan senormal mungkin ketika mereka #dirumahaja. Dengan tetap mengedepankan aspek keamanan, mitra driver Gojek menjadi garda terdepan untuk menghadirkan layanan pengiriman makanan, transportasi dan layanan lainnya bagi masyarakat Indonesia,” ujar Chief Operations Officer Gojek, Hans Patuwo.
Agar terus berkontribusi serta tetap mengedepankan keamanan dan keselamatan, Gojek beberkan 3 formula bagi para mitra dan konsumen.
Pastikan Kesehatan mitra driver dan konsumen
Saat ini, memastikan kesehatan mitra driver dan konsumen memang sangat penting untuk dilakukan. Agar hal tersebut dapat terwujud, Gojek menyediakan ribuan masker, cairan pembersih tangan (hand sanitizer), vitamin, dan penyemprotan kendaraan dengan cairan desinfektan di berbagai kota besar di Indonesia.
Belum cukup akan hal tersebut, guna meminimalisir kontak antara mitra dengan konsumen, Gojek menyediakan fitur contactless delivery atau layanan tanpa kontak fisik langsung pada layanan GoFood dan GoSend.
Sebagai contoh, dalam fitur tersebut, kamu bisa mengirim pesan singkat dengan tulisan otomatis yang telah disediakan oleh Gojek, seperti “Tolong taruh di depan pagar/pintu, dan kabarin ya kalau sudah sampai” dan “Tolong titip di lobi, dan kabarin ya kalau sudah sampai”.
Selain itu, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Gojek juga menyediakan Kartu Penanda Suhu Tubuh di Merchant GoFood. Kartu tersebut nantinya akan memuat informasi yang berisi mengenai suhu tubuh dari karyawan mitra merchant hingga driver Gojek.
Tingkatkan edukasi dan SOP untuk kesehatan driver maupun konsumen
Untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya menjaga kesehatan, Gojek mengadakan sosialisasi materi edukasi secara berkala terkait pencegahan Covid-19. Guna mempermudah proses sosialisasi, Gojek mengirimkan seluruh pesan tersebut di berbagai kanal komunikasi mitra driver, termasuk fitur notifikasi di aplikasi.
Selain memberikan edukasi, Gojek juga menerapkan aturan yang cukup ketat loh bagi para konsumen.
- Himbauan untuk konsumen membawa helm sendiri jika memungkinkan, jika tidak bisa, konsumen menggunakan hand sanitizer sebelum dan setelah menyentuh helm dari mitra driver
- Konsumen menggunakan hand sanitizer sebelum dan setelah menyentuh pintu mobil
- Konsumen wajib menggunakan masker jika konsumen sedang tidak enak badan
- Konsumen dilarang membuang tisu atau masker di dalam mobil GoCar
- Konsumen dihimbau membayar secara non-tunai untuk mengurangi kontak fisik.
Yuk, sama-sama dukung stabilitas finansial mitra
Selain memikirkan kesehatan dan keselamatan, Gojek juga menyadari, semenjak Covid-19 masuk di Indonesia, pendapatan mitra driver mengalami penurunan. Atas dasar tersebut lah, Gojek mengajak kepada seluruh konsumen untuk memberikan tip lebih kepada para mitra driver.
Agar keuangan para mitra dapat terbantu, Gojek memberikan pilihan tambahan tips hingga Rp 100.000 di aplikasi Gojek.
Tidak hanya itu, Gojek juga menjadi perusahaan on-demand pertama di Indonesia yang memberlakukan skema bantuan pendapatan bagi mitra driver.
Program tersebut merupakan skema Bantuan Pendapatan kepada mitra driver roda dua dan roda empat yang tidak dapat bekerja karena harus mendapatkan perawatan akibat positif terpapar Covid-19. Selain itu, Gojek juga akan menghentikan sementara cicilan yang berjalan misalnya, premi asuransi, cicilan kendaraan, dan lainnya pada bulan berjalan mitra driver mengalami perawatan.
Pada hari Selasa 24 Maret lalu, pihak manajemen Gojek juga meluncurkan Dana Bantuan Mitra Gojek (Gojek Partner Support Fund) melalui Yayasan Anak Bangsa Bisa yang bertujuan untuk membantu para mitra pengemudi, merchant, dan lainnya yang pendapatannya terdampak oleh pandemi Covid-19. Yayasan ini bekerjasama dengan pemerintah, komunitas sosial, serta perkumpulan mitra driver.
“Dana ini akan mendukung mitra driver yang merupakan urat nadi bisnis kami dan telah menjadi bagian vital dari kehidupan masyarakat yang saat ini mengalami keterbatasan ruang gerak. Yang jelas adalah bahwa setiap perusahaan punya tanggung jawab untuk memberikan dukungan sebisa mungkin dan ini adalah sesuatu yang bisa kami lakukan untuk membantu mitra kami melalui periode sulit ini,” ujar Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi.
Dana bantuan yang disalurkan melalui Yayasan Anak Bangsa Bisa ini berasal dari hasil donasi 25% gaji tahunan Co-CEO beserta jajaran manajemen senior Gojek selama satu tahun kedepan dan anggaran kenaikan Gaji seluruh karyawan Gojek. Kedepannya yayasan ini juga terbuka untuk menerima bantuan dari pihak lain terutama partner korporat Gojek. (dda/dan)