Masih dikutip dari TribunJateng.com, Ganjar justru mendukung langkah isolasi kampung tersebut.
Kalau itu berhasil, Ganjar akan mendukung penuh dan menerapkannya ke daerah lain.
"Minimal mereka melakukan isolasi pada level terkecil yakni RT."
"Silahkan diatur, masyarakat hanya boleh bergerak di level RT saja."
"Jadi beritanya tidak seserem yang muncul di media, bahwa besok Tegal akan tertutup rapat, tidak seperti itu," imbuhnya.
Baca: Ketar-ketir Bayangkan Penularan Corona saat Puasa dan Lebaran, Imam Prasodjo: RS Bakal Kolaps
Baca: FX Hadi Rudyatmo Sambut Kabar Baik, Satu Pasien Virus Corona di Solo Dinyatakan Sembuh
Orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut menceritakan setelah ada pasien positif Corona, Pemkot Tegal merespon dengan baik.
Pihak pemkot membatasi gerak masyarakat dan mengurangi kerumunan.
Karena masyarakat masih tetap banyak yang berkerumun, Pemkot Tegal menaikkan lagi statusnya dengan menutup sejumlah obyek wisata dan tempat hiburan.
Namun tetap saja, masyarakat masih banyak berkeliaran di jalanan.
"Lalu diambil kebijakan menutup jalur yang masuk ke kota atau kampung dengan barier yang ada."
"Sebenarnya itu, jadi judulnya sebenarnya lebih tepat isolasi kampung," katanya.
Kata Wali Kota Tegal
Sebelumnya, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono memutuskan untuk menutup akses masuk ke Tegal dengan beton movable concrete barrier (MBC) mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.
Dikutip dari Kompas.com, keputusan tersebut diambil setelah warga Tegal dinyatakan positif virus corona pada Rabu (25/3/2020).