TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah telah melakukan distribusi Alat Pelindungan Diri (APD) di tiap provinsi di Indonesia.
Diketahui, APD di tengah wabah virus corona ini sangat diperlukan tim medis sebagai perlindungan diri saat menangani pasien corona.
Untuk memercepat pendistribusian APD tersebut, TNI juga telah membantu untuk mendukung pelaksanaan distribusi di tiap wilayah di Indonesia.
Berikut rincian jumlah APD per daerah yang telah didistrubusikan:
1. Aceh: 2.000 APD
2. Sumatera Utara: 2.000 APD
3. Sumatera Barat: 2.000 APD
4. Kepualauan Riau: 2.000 APD
5. Kepulauan Bangka Belitung: 2.000 APD
6. Lampung: 2.000 APD
7. DKI Jakarta: 40.000 APD
8. Jawa Barat: 15.000 APD
9. Bogor: 5.000 APD
10. Banten: 5.000 APD
11. Jawa Tengah: 10.000 APD
12. Daerah Istimewa Yogyakarta: 1.000 APD
13. Jawa Timur: 10.000 APD
14. Bali: 4.000 APD
15. Nusa Tenggara Barat: 500 APD
16. Nusa Tenggara Timur: 500 APD
17. Kalimantan Utara: 2.000 APD
18. Kalimantan Timur: 2. 000 APD
19. Kalimantan Tengah: 2.000 APD
20. Kalimantan Selatan: 2.000 APD
21 Kalimantan Barat: 2.000 APD
22. Sulawesi Utara: 3.000 APD
23. Sulawesi Tenggara: 2.000 APD
24. Sulawesi Selatan: 2.000 APD
25. Sulawesi Barat: 2.000 APD
26. Maluku Utara: 2.000 APD
27. Maluku: 2.000 APD
28. Papua: 2.000 APD
29. Merauke: 500 APD
30. Papua Barat: 2.000 APD
Baca: DPRD DKI Buka Opsi Pakai Teleconference untuk Pemaparan Visi-Misi Cawagub
Berikut rincian jumlah APD yang sudah dialokasikan tetapi belum terdistribusi:
1. Riau: 2.000 APD
2. Jambi: 2.000 APD
3. Bengkulu: 2.000 APD
4. Sumatera Selatan: 2.000 APD
5. Gorontalo: 2.000 APD
6. Sulawesi Tengah: 2.000 APD
Baca: Viral Nikita Mirzani Beri Tip Rp 1 Juta untuk Driver Ojol, Ternyata Tak Hanya Beri ke Satu Orang
Dua Skema Pendistribusian APD
Paban IV/Operasi Dalam Negeri, Staf Operasi TNI, Kolonel Inf Aditya Nindra Pasha menjelaskan bahwa Alat Perlindungan Diri (APD) telah didistribusikan di tiap provinsi di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Aditya dalam konferensi pers, Jumat (27/3/2020) pagi, di Gedung BNPB.
Aditya mengatakan, untuk APD petugas medis sudah dialokasikan tetapi belum sempat didistribusikan.
"Ada beberapa provinsi di antaranya adalah Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu."
"Kemudian Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah," ujar Aditya, seperti dikutip dari tayangan KompasTV.
Aditya mengatakan, pelaksanaan pendistribusian dilakukan dengan dua skema.
Pertama, APD tersebut akan didorong khususnya kepada daerah-daerah yang memiliki kesulitan transportasi.
"Dalam hal ini TNI telah membantu untuk mendukung atau melaksanakan distribusi ke wilayah di Provinsi Papua dan Papua Barat."
Baca: PNS di RS Cianjur Curi 360 Boks Masker, Raup Untung Rp 56 Juta setelah Beraksi 4 Kali
"Juga beberapa daerah yang berada di wilayah perbatasan," terangnya.
Hal ini dilakukan untuk mempercepat alat APD di daerah, sehingga dapat segera diprioritaskan atau diberikan kepada wilayah-wilayah yang membutuhkan.
"Juga ada proses yang dilakukan oleh masing-masing provinsi, mereka mengirimkan penghubung-penghubung yang ada di Jakarta."
"Kemudian mereka datang langsung untuk mengambil APD tersebut."
"Dibantu oleh beberapa alat angkut yang disediakan oleh TNI yang berada atau berasal dari masing-masing wilayah," terangnya.
Sehingga proses ini bisa dilaksanakan dengan lebih cepat.
Kemudian kebutuhan-kebutuhan APD yang berada di tiap daerah bisa dipenuhi.
Baca: Terpapar Covid-19, Sopir Bus AKAP Dirawat Intensif di RSUD Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
"Setelah APD tersebut didistribusi ke wilayah maka APD itu diserahkan kepada gugus-gugus tugas daerah yang berada di tiap-tiap wilayah."
"Tentunya mereka yang lebih menegerti di mana wilayah-wilayah yang ada, yang sangat membutuhkan," ungkapnya.
Sehingga gugus tugas daerah akan memprioritaskan APD tersebut akan didistribusikan ke tempat-tempat yang sangat membutuhkan.
"kemudian dalam rangka penyiapan alat pelindung diri ini, stok cadangan nasional yang ada sampai dengan saat ini."
"Setelah terbagi kepada setiap provinsi itu masih ada sekitar 19.000 APD," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)