TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyampaikan, pihaknya berencana menutup akses masuk ke Kota Tegal.
Setelah seorang warga Tegal dinyatakan positif terjangkit virus corona, pemerintah Kota Tegal berencana untuk melakukan full local lockdown.
Penutupan akses masuk akan dilakukan mulai 30 Maret hingga 30 Juli 2020.
"Kita berencana akan full local lockdown. Seluruh perbatasan akan kita tutup."
"Yang dibuka hanya jalur provinsi dan jalur nasional. Ini demi keamanan bersama," kata Dedy Yon, dikutip dari TribunJateng.com, Kamis (26/3/2020).
Nantinya akses masuk Kota Tegal akan ditutup menggunakan pembatas beton.
Baca: 1 Warganya Positif Covid-19, Tegal Terapkan Local Lockdown Selama 4 Bulan
Baca: Pemudik di Terminal Tegal Dicek, Suhu Tubuh 37 Derajat Celcius ke Atas Tak Boleh Pulang
Dedy berharap, penutupan tersebut bisa dipahami oleh seluruh masyarakat.
"Masyarakat harus memahami, ini pilihan pahit."
"Saya pribadi dilematis, bahkan jika saya disuruh memilih, lebih baik saya dibenci dari pada maut menjemput mereka," terang Dedy.
Kota Tegal Darurat
Dedy menyatakan Kota Tegal darurat, setelah seorang warganya positif virus corona.
"Bahwa Kota Tegal ini sudah dinyatakan darurat."
"Harus ada penanganan serius," kata Dedy Yon, dikutip dari TribunJateng.com.
Keputusan untuk melakukan local lockdown Kota Tegal diakui Dedy membutuhkan kerjasama dari masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona.
Baca: Tika Panggabean Sempat Takut Rekaman dan Syuting Video Klip Saat Wabah Corona, Hal Ini Menenangkan
Baca: Lima Warganya Positif Covid-19, Desakan Lockdown di Sumbar Menguat
Selain itu, perangkat daerah, pejabat bahkan legislatif harus membantu melaksanakan keputusan tersebut.
Mengutip Kompas.com, Dedy menyebut, kebijakan ini akan menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Bagi warga yang berpenghasilan rendah, Dinas Sosial Kota Tegal berencana akan memberikan bantuan.
Tutup Alun-alun
Pemerintah Kota Tegal juga berencana untuk menutup pusat keramaian, termasuk alun-alun.
Lampu jalan protokol juga akan dipadamkan jika ada massa yang berkumpul.
"Pemblokiran jalan, dan pemadaman lampu jalan protokol seluruh kota di malam hari akan diberlakukan misal di jam banyak masyarakat masih berkumpul," jelas Dedy.
Pasien Positif Corona di Kota Tegal
Diketahui, pasien berjenis kelamin laki-laki yang positif corona saat ini tengah dirawat di RSUD Kardinah Kota Tegal.
Pasien ini awalnya masuk rumah sakit dengan kategori pasien dalam pengawasan (PDP), Senin (16/3/2020).
Dedy Yon Supriyono mengatakan, pasien memiliki riwayat bepergian dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Kemudian dari Jakarta, pasien menaiki Kereta Api Sembrani.
Baca: Resmi: Balapan Indianapolis 500 Ditunda hingga 23 Agustus Akibat Virus Corona
Baca: Virus Corona Runtuhkan Bisnis Hotel dan Restoran
Sesampainya di Stasiun Tegal, pasien langsung datang ke RSUD Kardinah Kota Tegal pukul 02.00 WIB, dan diberi status PDP.
Dedy Yon mengatakan, pasien masih dalam perawatan di ruang isolasi.
Saat ini kondisi pasien tersebut sudah membaik, sudah tidak mengalami demam, ataupun sesak napas.
Dedy Yon mengatakan, jumlah PDP di Kota Tegal saat ini ada 22 orang.
Sejumlah 14 PDP masih diisolasi, 7 PDP sudah pulang dengan hasil negatif, dan 1 PDP meninggal dunia.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJateng.com/Fajar Bahruddin) (Kompas.com/Tresno Setiadi)