TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin negara di seluruh dunia telah memberi mandat kepada para pekerja untuk bekerja dari rumah.
Langkah-langkah ini merupakan upaya untuk menahan penyebaran virus Corona.
Pekerja dianggap lebih aman untuk mengisolasi diri di rumah.
Melarang karyawan untuk bekerja di kantor bukan tanpa alasan.
Kantor juga merupakan tempat utama di mana virus dan bakter dapat menyebar.
Baca: Gejala Virus Corona Ringan hingga Berat, Simak Perbedaannya dengan Flu Biasa
Baca: Antisipasi Pandemi Global, Ini Tips Kerja di Rumah
Dilansir BBC.com, para peneliti telah menunjukkan bahwa serangga, kuman, virus, dan bakteri menyebar dengan mudah di kantor.
Krissi Hewitt, direktur penelitian kelembagaan dan inisiatif strategis di North Carolina School of Science and Mathematics, telah meneliti kehidupan mikroba di kantor.
"Orang-orang menghabiskan sebagian besar rutinitas mereka di dalam kantor, di mana terjadi interaksi tinggi di dalam ruangan dan meja yang digunakan bersama. Itu dapat meningkatkan jumlah mikroba pada permukaan dan di udara," kata Hewitt.
Dengan kata lain, banyak area yang sering disentuh di kantor dan bisa menjadi vektor untuk penyebaran virus.
Semakin banyak orang yang menyentuh suatu benda atau area, semakin tinggi risiko kontaminasi.
Jonathan Sexton, seorang peneliti di College of Public Health di University of Arizona, menemukan bahwa tempat-tempat seperti kulkas, pegangan laci, gagang keran, pegangan pintu, dan cerek kopi cenderung memiliki konsentrasi kuman tertinggi.
Sebuah studi oleh American Society for Microbiologi yang berjudul "How quickly viruses can contaminate buildings and how to stop them" pada 2014 membuktikannya.
Para peneliti menempatkan sampel virus yang tidak berbahaya pada gagang pintu atau meja di kantor.
Seorang peneliti studi, Charles Gerba, mengatakan area pertama yang terkontaminasi adalah ruang untuk coffee break.