Sayangnya bila pembayaran menggunakan kartu atm, maka mau tidak mau tangan harus menyentuh tombol yang sudah banyak ditekan orang lain.
Oleh karena itu, usahakan tidak memegang area wajah setelah melakukan pembayaran.
Bila supermarket menyediakan hand sanitizer, menfaatkan untuk mencuci tangan dan membersihkan gagang troli belanjaan.
2. Jangan Belanja Ramai-ramai
Sebisa mungkin berbelanja sendiri saja untuk mengurangi potensi penyebaran.
Namun lain halnya bila memiliki orang tuan atau anak-anak yang tidak bisa ditinggal di rumah.
Belanja sendiri akan mengurangi jumlah orang di dalam toko dan membuat jarak fisik lebih mudah dilakukan.
Baca: Atasi Bosan saat Physical Distancing, Dokter Sarankan Bisnis Online Masker Kain
Baca: Pencairan Bansos Program Sembako Terapkan Physical Distancing Agar Tidak Berkerumun
Masih melansir Guardian, penelitian menunjukkan rata-rata seseorang terjangkit Covid-19 lima hari sebelum menunjukkan gejala.
Sehingga selama periode itu, seseorang bisa menyebaran virus tanpa sengaja kepada orang lain.
3. Hanya Membeli yang Dibutuhkan
Wajar rasanya bila orang-orang kini merasa khawatir terkait persediaan kebutuhan rumah tangga di tengah pandemi Covid-19 ini.
Apalagi bila disuruh mengisolasi diri selama dua pekan atau untuk warga di tengah lockdown.
Namun panic buying juga tidak dibenarkan, sebab bisa membuat orang-orang yang membutuhkan malah kekurangan.
Baca: Mengelola Stres saat Physical Distancing, Psikolog Sarankan Membuat Rutinitas Baru
Baca: Psikolog Sarankan Masyarakat Membatasi Informasi Agar Tidak Cemas Selama Physical Distancing
Seperti halnya seorang perawat asal Inggris yang menangis karena kehabisan stok di Supermarket beberapa waktu lalu.