TRIBUNNEWS.COM - Pada Jumat (27/3/2020) lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjuk Malaysia sebagai negara untuk uji coba obat Covid-19 terbaru.
Otoritas Dewan Keamanan Nasional (NSC) mengatakan obat tersebut adalah Remdesivir.
NSC mengatakan Malaysia dipilih karena kemampuan Kementerian Kesehatan untuk melakukan penelitian.
WHO memberi nama uji coba obat-obatan Covid-19 ini adalah "Solidarity".
Uji coba yang meliputi 45 negara ini, akan menguji empat obat dan efektivitas kombinasi obat terhadap virus corona baru .
"Senyawa antivirus eksperimental yang disebut remdesivi, obat malaria chloroquine dan hydroxychloroquine, kombinasi dua obat HIV lopinavir dan ritonavir."
"Dan kombinasi yang sama ditambah interferon-beta, suatu penyampai sistem kekebalan yang bisa membantu melumpuhkan virus," jelas Dijen Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah pada akun Facebooknya.
Jadi dalam beberapa minggu ke depan, dunia akan mengetahui apakah obat remdesivir ini bisa melawan Covid-19 atau tidak.
Melansir Cen Asc, sebenarnya obat ini diperuntukkan melawan virus Ebola.
Namun ketika periode Ebola itu terjadi, obat ini juga tidak banyak menunjukkan keberhasilan.
Sementara itu, sejumlah penelitian pada virus corona sudah menunjukkan hasil awal.
Namun para ahli penyakit menular memperingatkan bahwa data yang telah ada tidak bisa menjawab pertanyaan, apakah remdesivir bisa bekerja pada Covid-19.
Selain itu, anti virus ini atau remsedivir tidak memiliki rekam jejak untuk menyembuhkan virus corona.
Dimana mungkin virus ini lebih berbahaya daripada virus RNA lainnya.