News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Seperti Tegal, Toli-Toli juga Lakukan Local Lockdown, Bupati: Mulai Besok Jam 00.00 Saya Tutup

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Toli Toli dan Wali Kota Tegal di tengah pandemi corona

TRIBUNNEWS.COM - Setelah kabar Tegal akan melakukan karantina wilayah atau local lockdown, kini disebutkan Toli-Toli melakukan hal sama.

Bahkan Bupati Toli-Toli, Muhammed Saleh Bantilan, akan menutup akses strategis melewati wilayahnya di Toli-Toli.

Hal itu guna untuk mencegah penyebaran pandemi corona atau Covid-19 di wilayah.

Baca: Kisah Pasangan 81 Tahun Menikah di Tengah Pandemi Corona, 2 Saksi di Rumah Sakit

Lalu bagaimana lockdown yang diterapkan di Tegal dan Toli-Toli?

Selengkapnya inilah rangkuman Tribunnews.com dari berbagai sumber:

Akses Masuk Tegal Tutup 4 Bulan

Diberitakan Tribun Jateng, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, mengaku sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Hal itu terkait rencana penutupan akses masuk ke Kota Tegal.

Rencana itu oleh Dedy disebut dengan istilah Local Lockdown atau 'Isolasi Lokal'.

Untuk itu, akses masuk Kota Tegal akan ditutup selama empat bulan, mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.

Baca: Tanggapan Jonatan Christie Ditundanya Olimpade Tokyo 2020: untuk Kebaikan & Kesehatan Semua Manusia

Ia mengatakan, Ganjar pun sudah tahu local lockdown atau isolasi lokal itu berarti menutup akses masuk Kota Tegal.

Namun hal itu harus seizin Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Tegal.

Dedy Yon menjelaskan, Pemerintah Kota Tegal tetap menaati aturan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.

"Kita akan taat. Kalau istilahnya harus diganti, akan kita ganti."

"Kalau Pak Ganjar, selagi masyarakatnya, di Jawa Tengah aman, saya yakin Pak Ganjar mendukung," kata Dedy Yon usai rapat bersama Satuan Gugus Tugas Covid-19, Jumat (27/3/2020).

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono memberikan keterangan jumlah pasien ODP, PDP, dan pasien positif Covid-19 yang diisolasi di wilayah Kota Tegal. Konferensi Pers berlangsung di Pendopo Ki Gede Sebayu Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam. (istimewa)

Dedy Yon mengaku kebijakan yang ia buat guna membatasi warga dari luar daerah masuk ke Kota Tegal.

Menurut Dedy, hanya jalur masuk ke Kota Tegal yang ditutup.

Namun jalur provinsi dan jalur nasional tetap dibuka.

Ia juga mengimbau, masyarakat tetap berada di rumah selama masa isolasi lokal.

Terkecuali jika ada keperluan atau kepentingan yang mendesak.

Dedy Yon juga memberlakukan syarat baru bagi PKL dan pengusaha kuliner.

Ia menyarankan agar mereka tidak melayani pembeli makan di tempat selama wabah corona.

Meski begitu, padagang kaki lima (PKL) masih diperbolehkan untuk berjualan dengan syarat.

Syarat pertama pedagang harus melayani jual beli melalui sistem online atau pengiriman.

Opsi lain, pedagang tidak boleh melayani pembeli yang ingin makan di tempat.

Pembeli membungkus dan dimakan di rumah masing- masing.

"Ya nanti kita ada surat edaran kepada para pedagang dan rumah makan."

"Ini kondisional. Bukan berarti empat bulan itu harga mati."

"Kalau memang aman, pembatas atau pemblokiran kita copot," jelas Dedy Yon, Jumat.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut memberikan klarifikasinya soal Kota Tegal yang akan memberlakukan lockdown.

Ganjar mengatakan, Dedy Yon Supriono bukan menerapkan lockdown.

Namun, ia hanya mengurangi pergerakan warganya untuk mencegah penularan Covid-19.

"Saya tanya (lockdown atau tidak), ternyata enggak, tapi mengurangi perbatasan."

"Sehingga jalan-jalan di dalam kota dibatasi dan ditutup, sampai level ini masih oke kok."

"Bukan lockdown ya. Tapi mengurangi pergerakan warga agar tidak terlalu bebas," tutur Ganjar dalam diskusi di Smart FM, Sabtu (28/3/2020), dilansir Kompas.com.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (/)

Baca: Perumahan di Pondok Aren Lakukan Lockdown Lokal, RT Sebut Sudah Disepakati Warga

Selain itu, lanjut Ganjar, Dedy Yon Supriono hanya menutup alun-alun kota dan beberapa akses jalan di dalam kota tersebut.

"Pak Dedy (Walkot Tegal) ini mengambil tindakan awalnya di alun-alun, di sana dipakai sebagai tempat warga berkumpul."

"Nah itu tempat penularanya paling gampang, maka kemudian alun-alun ditutup," kata Ganjar.

Bupati Toli-Toli: Ini namanya tindakan preventif

Dikutip dari Tribun Timur, Bupati Toli-Toli Muhammad Saleh Bantilan (62), mengumumkan karantina teritorial di wilayah pemerintahannya dari pandemi global wabah Covid-19.

Saleh Bantilan mengumumkan penutupan akses keluar masuk baik darat, laut, dan udara di wilayah administratifnya selama 14 hari. 

“Penutupan akses ini mulai berlaku pukul 00.00 WITA, Senin (30/3/2020) dini hari,” katanya dalam video viral.

Berikut isi pengumuman Bupati Toli-Toli yang akan menerapkan penutupan jalan mulai besok Senin yang diunggah oleh sebuah akun YouTube:

"Jadi saya berharap masyarakat Toli-Toli harus semangat melawan Covid-19 ini.

Dan mulai besok Jam 00 hari Senin semua jalan masuk dari Palu, Kotaraya saya tutup mati selama 14 hari.

Dan penerbangan saya izinkan 2 hari sekali, itupun hartus kita periksa, lautpun demikian kita tutup.

jadi mulai hari senin tidak ada lagi yang namanya orang melintas di kabupaten Toli-Toli.

Ini namanya tindakan preventif, jangan nanti sudah tertular, sudah ada yang positif baru saya ambil tindakan, itu salah.

Satu kesalahan besar ketika kita tiak berani ambil suatu keputusan, itu salah.

Jadi tindakan preventif itu paling penting, jangan nanti sudah terjangkit sudha ada korban baru kita ambil tindakan, tidak.

Hari senin semua pintu masuk saya tutup."

Toli-Toli adalah kabupaten yang berada di lintasan utama jalur trans Sulawesi. 

Kabupaten pesisir ini berada di leher Pulau Sulawesi, perbatasan antara Provinsi Gorontalo (451 km) dan Sulawesi Tengah. 

Jalur ini penghubung utama jalur ekonomi dan mobilitas warga  lima provinsi, Sulawesi Utara (779 dari Manado), Sulawesi Tengah (382 km dari Palu), Sulawesi Barat (769 km dari Mamuju), dan Sulawesi Selatan ( 1178 km dari Makassar).

Belum ada konfirmasi resmi apakah pengumuman lisan itu akan dituangkan dalam bentuk surat tertulis. 

Dilansir media lokal, keputusan tersebut merupakan hasil rapat antara Pemkab Tolitoli dan unsur Muspida usai menerima desakan dari masyarakat.

Atas keputusan itu, dirinya meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang hendak melintas di Kabupaten Tolitoli.

Sebab, untuk sementara daerah itu tidak bisa dilintasi guna mencegah penyebaran Covid-19.

Bupati dua periode ini mengumumkan lockdown (penutupan total) wilayahnya di depan rumah jabatannya, di kawasan Tuweley, Baolan, Kota Toli-Toli.

Ia beralasan, keselamatan sekitar 235 ribu penduduknya di 110 desa, 6 kelurahan di 10 kecamatan adalah segala-galanya.

“Jangan nanti terjangkit baru ambil tindakan, itu keliru. Kita harus berani ambil tindakan sebelum warga terjangkit,” kata Mohammad Saleh Bantilan.

Dikutip Antara, sarjana dan master hukum ini menyebut, sebelum mengumumkan lockdown wilayah ini, dia sudah berkoordinasi dengan petinggi dari Kodim 1305 Buol Toli-toli dan kepala kepolisian daerah setempat.

Penutupan akses transportasi tersebut dilakukan baik di darat, laut, dan udara.

Di darat, Tolitoli berbatasan dengan Kabupaten Donggala bagian selatan, di bagian timur berbatasan dengan Parigi Moutong, dan bagian utara berbatasan dengan Gorontalo. 

Daerah itu juga memiliki akses pelabuhan laut di Dermaga Pelabuhan Dede untuk kapal penumpang dan barang. 

Saleh mengatakan arus orang sama sekali tidak diizinkan masuk kecuali barang, khususnya sembako.

Itupun melalui pemeriksaan ketat dan penyemprotan disinfektan.

“Barang dari kapal boleh diturunkan, tetapi penumpang tidak boleh turun,” katanya.

Di Bandara Perintis Lalos, Toli-toli jadwal penerbangan hanya boleh dua kali dalam sepekan.

Seluruh penumpang dipastikan sudah steril dari gejala umum Covid-19.

Dari 28 kasus pasien dalam pengawasan (PDP) Corona di Sulteng, satu di antaranya di Kabupaten Tolitoli. 

Namun, namun hasil pemeriksaan menyebutkan negatif. Hingga Sabtu (28/3/2020) malam, terdapat dua PDP positif corona dan keduanya ada di Kota Palu.

Sejek pekan lalu, Saleh Bantila sudah mengantisipasi penyebaran virus mematikan ini.

"APD untuk tenaga medis di RSU Mokopido yang ditunjukan sebagai rumah sakit rujukan pasien COVID-19 itu hanya ada 5 unit saja, 3 unit sudah dipakai untuk menangani balita yang PDP dan tidak bisa digunakan kembali. Berarti tinggal 2 unit. Hasil rapat kemarin bersama unsur Muspida, Kabupaten Tolitoli akan karantina wilayah selama 14 hari," ungkap dia, Sabtu.

(Tribunnews.com/Chrysnha/Maliana/Tribunjateng.com/Fajar Bahruddin/Kompas.com/Haryanti Puspa/TribunTimur)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini