Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia kian meningkat.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengeluarkan peringatan untuk meminta warga negeri Paman Sam itu sesegera mungkin meninggalkan Indonesia.
"Di bawah kebijakan kesehatan tingkat 4 global, warga AS yang saat ini berada di Indonesia harus mengatur untuk segera kembali ke Amerika Serikat, kecuali jika ingin tetap berada di luar negeri," demikian tertulis seperti dikutip dari keterangan kedubes AS di website resmi U.S Embassy Minggu (29/3/2020).
Dinyatakan dalam keterangan tersebut, warga AS dapat mengatur sendiri perjalanan secepat mungkin, lantaran penerbangan komersial dari Indonesia masih tersedia meski jumlahnya berkurang.
Adapun penerbangan ke AS dari Indonesia masih tersedia 37 perjalanan per pekan, dengan rincian 28 dari Jakarta (17 via Tokyo, 4 via Doha, dan 3 via Bangkok, 8 dari Bali (3 via Tokyo dan 5 via Doha), dan 1 dari Surabaya (via Kuala Lumpur) penerbangan terakhir pada 30 Maret.
"Pembatasan perjalanan dapat diberlakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya," lanjut pengumuman Kedubes AS untuk warganya.
Baca: UPDATE RS Darurat Covid-19 Rawat 411 Pasien, 92 Diantaranya Positif Corona
Baca: Soal Karantina Wilayah, Mahfud MD Sebut Ingin Adopsi Lockdown di Belanda,Warga Boleh Jalan Tapi . .
Sebelumnya pada 25 Maret lalu, Kedutaan Besar AS juga mengeluarkan peringatan bagi keluarga pegawai dan staf di kedubes di Jakarta dan dua kantor konsulat di Surabaya dan Medan, yang berusia di bawah 21 tahun untuk juga segera meninggalkan Indonesia.
Kedubes Jakarta, dan dua kantor Konsulat AS Surabaya dan Medan tetap buka untuk melayani fungsi dan misi penting. Layanan tetap tersedia untuk warga AS di seluruh Indonesia.
Di Indonesia tercatat sampai Minggu (29/3) jumlah kasus positif Covid-19 ada 1.285 orang, dengan kasus kematian 114 orang, dan 64 orang dinyatakan sembuh.
Sementara di Amerika Serikat hingga hari ini Senin (30/3/2020), kasus positif di dalam negerinya melampaui kasus terinfeksi corona di wilayah China.
Amerika Serikat menjadi negara peringkat pertama jumlah kasus terbanyak di tingkat dunia dengan 142ribu lebih kasus, dengan total kematian 2.484 orang dan 4.589 orang sembuh.