TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan telah menyiapkan langkah-langkah untuk merespons kedatangan warga Solo dari luar daerah, terutama yang berasal dari zona merah covid-19.
Rudy mengaku telah menyiapkan tiga tempat untuk karantina.
Rudy menyebut Pemkot akan menjemput pemudik yang baru tiba di Solo.
"Jadi semua pemudik kita jemput di Stasiun Balapan, Purwosari, dan Jebres, serta terminal maupun bandara," ujar Rudy dalam telewicara program Kompas Petang, Selasa (31/3/2020) dilansir siaran langsung Kompas TV.
Baca: BREAKING NEWS: Jokowi Terbitkan Perppu soal Keuangan Negara, Rp 405 Triliun untuk Covid-19
Setelah dijemput, pemudik akan dikarantina.
Selama karantina, Pemkot Solo akan menjamin logistik dan kebutuhan lainnya.
"Langsung kita masukkan dalam karantina selama 14 hari dan kita siapkan logistikya, tenaga medis, guru olahraga bahkan guru kesenian akan kita siapkan di tiga tempat," ujarnya.
Sementara itu untuk mekanismenya, Rudy menyebut sudah berkoordinasi hingga tingkat RT dan RW.
"Kita sudah kerja sama di tingkat RT, jadi para ketua RT ketua RW begitu akan ada pemudik atau orang asing masuk wilayahnya langsung diminta untuk laporan," ungkapnya.
Kemudian Rudy menyebut pemudik akan didatangi dan diperiksa kesehatannya.
"Dan wajib karantina mandiri selama 14 hari," ujarnya.
Baca: BREAKING NEWS: Jokowi Gratiskan Tarif Listrik 450 VA 3 Bulan, Diskon 50% untuk 900 VA
Lokasi Karantina
Sementara itu Pemkot Solo telah menyiapkan lokasi yang akan digunakan untuk proses karantina pemudik selama 14 hari.
Wali Kota Rudy menyampaikan hal tersebut sesuai arahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Ketika pemudik sudah turun dari bus, langsung dibawa ke karatina yang sudah disiapkan pemkot," terang Rudy dilansir Tribun Solo.
"Gubernur memerintahkan pemudik itu dikarantina 14 hari, jadi pulang pun percuma, pasti dikarantina Pemkot 14 hari," imbuhnya membeberkan.
Itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona yang saat ini terus meluas.
"Jadi untuk mengantisipasi semua, dikarantina dulu karena memang menjaga agar tidak berkontak atau berhubungan dengan saudara atau temannya, meminimalisir potensi penularan," kata Rudy.
Baca: Update Covid-19 di Solo: Semua Pasien Positif yang Dirawat di RSUD Dr Moewardi Dinyatakan Sembuh
"Kalau ke rumah dulu, ya, sama saja, jebol, tapi yang sulit pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, kami perkuat jejaring di tingkat RT-RW agar bisa memantau lingkungannya,” tambahnya.
Pemkot Solo akan melakukan pendataan pemudik yang tiba di Solo, terutama yang berasal dari zona merah atau daerah terjangkit virus Corona.
"Para pemudik terutama dari zona merah, apakah luar negeri, jakarta atau daerah terjangkit itu akan kita data," tutur Rudy."Akan kita masukan karantina, di fasilitas yg disiapkan pemerintah selama 14 hari sehingga bisa memutus mata rantai virus," imbuhnya.
Grha Wisata Niaga yang dipilih sebagai lokasi karantina para pemudik yang tiba di Solo.
"Pemudik itu kita siapkan di Graha Wisata atas dan bawah, kita persiapkan mengkarantina pemudik 14 hari, untuk cek kesehatan sehat dan lainnya," ujar Rudy.
"Kalau sehat ya pulang, kalau PDP akan dibawa ke rumah sakit," tambahnya.
Selain Grha Wisata Niaga, Dalem Joyokusuman Dan Dalem Priyosuhartan juga disipakan Pemkot Solo untuk mengkarantina orang dalam pemantauan (ODP) kontak erat, kontak sosial, dan kontak area.
Ketiganya akan dilengkapi sejumlah fasilitas kesehatan.
"Tidak hanya tenaga medis, guru olahraga, guru tari dan sebagainya, di situ kan gak mungkin diam, kalau masih ODP, masih bisa beraktivitas," ucap Rudy.
Nol Kasus Positif
Sementara itu wali kota yang identik dengan kumis tebalnya ini mengungkapkan seluruh pasien positif covid-19 di Kota Solo telah sembuh.
"Sudah nol untuk positif corona di Solo," ujarnya.
Sementara itu untuk pemenuhan kebutuhan pokok warga Solo, Rudy menyebut akan mendistribusikan logistik kepada 40 ribu keluarga di Solo.
"Jumat Sabtu besok akan kita distribusikan," ujar Rudy.
Aktivitas Warga
Sementara itu Rudy menyebut aktivitas watga Solo berjalan seperti biasa.
Namun, physical distancing masih dilakukan.
"Kalau aktivitas tetap biasa, tapi jaga jarak ini terus kita ingatkan," ungkapnya.
Pihaknya juga mengungkapkan semakin tegas menindak warga yang masih berkerumun.
"Yang kumpul-kumpul kita ingatkan, razia Satpol PP diberlakukan bagi pelajar yang ngeyel," ujarnya.
Bahkan para pelajar yang terciduk dalam razia akan "dikarantina" selama semalam di Kantor Satpol PP.
"Harus dijemput orangtua dan membuat surat pernyataan," ungkap Rudy.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Pemudik ke Solo Bakal Dikarantina 14 Hari, Ini Lokasi yang Disiapkan Pemkot untuk Tempat Karantina.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Tribunsolo.com/Adi Surya Samodra)