TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas (Ratas) melalui video conference menginstruksikan soal pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri.
Instruksi tersebut mengingat pandemi corona sudah semakin meluas.
Satu minggu terakhir, episentrum virus corona telah bergeser, dari China kini berada di Amerika Serikat dan Eropa.
"Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Korea Selatan, dan Singapura saat ini banyak menghadapi imported case, kasus-kasus yang dibawa dari luar negeri," ungkap Jokowi yang dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (31/3/2020).
"Oleh sebab itu, prioritas kita saat ini bukan hanya mengendalikan arus mobilitas orang antarwilayah di dalam negeri, arus tapi juga harus bisa mengendalikan mobilitas antarnegara yang berisiko membawa imported cases," terang Jokowi.
Lebih jauh, Jokowi juga menyoriti pemulangan WNI dari beberapa negara.
Terutama, Warga Negara Indonesia yang dari Malaysia.
Menurut Jokowi, pemulangan WNI dari luar negeri perlu dicermati karena menyangkut nyawa ratusan bahkan jutaan WNI,
"Saya menerima laporan, dalam beberapa hari ini, setiap hari ada kurang lebih tiga ribu pekerja migran yang kembali dari Malaysia," kata Jokowi.
Selain pekerja migran dari Malaysia, Indonesia juga perlu mengantisipasi kepulangan para kru kapal, dan pekerjaan Anak Buah Kapal (ABK).
"Perkiraan kita, ada kurang lebih 10.000-11.000 ABK," ungkap Jokowi.
Jokowi menegaskan, kepulangan para pekerja migran ini perlu disiapkan dan direncanakan terkait tahapan-tahapan untuk men-screening mereka.
Episentrum Wabah Virus Corona Bergeser ke Amerika Serikat dan Eropa
Poin lain yang menjadi sorotan Jokowi adalah pergeseran episentrum virus corona.
Melihat hal tersebut, Jokowi menegaskan, pemerintah akan segera memperkuat kebijakan yang mengatur laju lalu lintas antar warga negara asing ke Indonesia.
"Prinsip utama yang kita pegang adalah bagaimana kita melindungi kesehatan para WNI yang kembali dan melindungi kesehatan masyarakat yang berada di tanah air," tegas Jokowi.
Jokowi sekali lagi menekankan, protokol kesehatan harus terus ketat dilakukan, baik di bandara, pelabuhan, dan pos lintas batas.
Tidak Ada Gejala Dipulangkan ke Daerah Masing-masing
Kemudian, Jokowi menambahkan, bagi yang tidak memiliki gejala virus corona, WNI dari luar negeri bisa dipulangkan ke daerah masing-masing.
Tetapi, status WNI tersebut adalah Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Sedangkan untuk yang memiliki gejala, harus dilakukan proses isolasi di rumah sakit yang telah ditetapkan.
Update Covid-19 Global, Selasa (31 Maret 2020)
Penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) terus bertambah untuk berbagai negara di dunia.
Setidaknya virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China ini telah menyebar di 202 negara.
Baca: Jokowi Minta Ada Aturan Lalu Lintas WNA untuk Antisipasi Corona Masuk Indonesia
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan, wabah virus corona sebagai pandemi global, sejak Kamis (11/3/2020), lalu.
Melansir data worldmeters, hingga Selasa (31/3/2020) pukul 15.30 WIB, kasus infeksi Covid-19 di dunia telah mencapai 787.438
Sementara untuk korban meninggal total ada 37.846 kasus kematian akibat Covid-19.
Kendati demikian tercatat sebanyak 165.935 orang dinyatakan berhasil sembuh.
Dari laporan tiap negara, Amerika masih menjadi negara tertinggi yang terpapar virus mematikan ini dengan 164.359 kasus.
Disusul Italia dengan kasus positif sebanyak 101.739 dan Spanyol terdapat 87.956 kasus.
Baca: Diprediksi Ribuan Orang Akan Tiba, Jokowi Bolehkan WNI dari Luar Pulang ke Indonesia, Ada Syarat Ini
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)