TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta agar masyarakat tak melakukan penyemprotan disinfektan pada tubuh manusia.
Ganjar menyebut, saat ini masyarakat banyak melakukan penyemprotan disinfektan dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona.
“Saya melihat di desa-desa, banyak sekali penyemprotan."
"Saya minta tolong, kalau bisa hindari penyemprotan (pada orang), apalagi jika penyemprotan dilakukan tanpa ada pelindung diri."
"Itu bisa membahayakan,” ujar Ganjar di rumah dinas Puri Gedeh, Selasa (31/3/2020), dikutip dari laman Jatengprov.go.id.
Baca: Masyarakat Gunakan Disinfektan saat Bersihkan Tubuh dari Corona, dr. Erlina: Itu untuk Benda Mati
Baca: Pulang Kampung, 90 SantriAsalPamekasan Disemprot Disinfektan
Baca: Karni Ilyas Sebut Warga Lebay dan Sok Tahu soal Semprotkan Disinfektan ke Tubuh untuk Bunuh Corona
Ia mengatakan, cairan disinfektan yang disemprot ke tubuh manusia tidak efektif untuk mematikan virus corona.
Justru akan membahayakan, karena kandungan bahan aktif dalam disinfektan bisa terhirup dan masuk ke dalam paru-paru.
Ganjar berujar, penyemprotan disinfektan bisa dilakukan pada benda yang sering digunakan banyak orang, misalnya pegangan pintu.
“Kalau disemprot di ruangan, ruangan itu harus didiamkan selama empat jam."
"Jangan dimasuki sebelum empat jam. Ini untuk menetralisir dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Baca: Polri: Penyemprotan Disinfektan Serentak di Seluruh Indonesia Berlangsung Lancar
Baca: Penyemprotan Disinfektan ke Tubuh Manusia Berbahaya, Ganjar : Hentikan Penyemprotan Pada Orang
Baca: Kacau Setelah Lockdown, Kini Video Pekerja di India Disemprot Disinfektan Picu Kemarahan
Gubernur Jawa Tengah ini juga mengimbau, agar masyarakat menggunakan bahan-bahan yang aman untuk cairan disinfektan tersebut.
“Komposisinya harus diperhatikan dan dikonsultasikan dengan ahli."
"Jangan sampai asal-asalan dan jangan sampai terhirup,” katanya.
Bahaya Penyemprotan Disinfektan ke Tubuh Manusia