News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kenali Lagi Seputar Virus Corona, Mulai dari Ciri-ciri, Bentuk, hingga Penyebarannya

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona covid-19.(Shutterstock)

TRIBUNNEWS.COM - Sejak awal 2020, dunia gempar oleh virus corona baru yang menyerang pernapasan manusia dan bisa menyebabkan kematian. Virus yang berasal dari Wuhan, China, ini dengan cepat menyebar ke berbagai belahan dunia.

Di Indonesia, pemerintah mengumumkan kasus pertama virus corona pada awal Maret. Hingga saat ini, jumlah pasien terjangkit Covid-19 sebanyak 1.311 kasus dengan 136 kematian dan 81 sembuh.

Lalu, apa sebenarnya virus corona? Virus corona merupakan keluarga virus yang menaungi SARS-CoV-2 yang terjadi saat ini, SARS-CoV pada 2002, dan MERS-CoV pada 2012.

Baca: Soal Isu Karantina Wilayah, Karni Ilyas Bandingkan Indonesia dan China: Tak Bisa Dituntaskan Segera

Baca: Ragam Reaksi Driver Ojek Online Terima Bantuan Ganjar Pranowo saat Pendapatan Anjlok karena Corona

Kata corona sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti mahkota. Bentuk virus corona menyerupai mahkota. Sedang penyakit yang disebabkan SARS-CoV-2 disebut Covid-19, akronim dari coronavirus disease 19.

Bagaimana gejala Covid-19?

Ciri-ciri virus corona hampir mirip dengan gejala flu, di antaranya:

- Demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius
- Batuk kering
- Lemas
- Sakit tenggorokan
- Sesak atau kesulitan bernapas
- Sakit kepala

Namun, masa inkubasi virus ini sekitar 14 hari. Berarti, bisa jadi Anda memiliki virus tersebut hingga 14 hari sebelum Anda menyadari gejalanya. Jika memiliki gejala tersebut dalam fase 14 hari, segera periksakan diri Anda.

Bagaimana Covid-19 menyebar?

Virus corona bersifat zoonotik. Ini berarti, virus pertama kali berkembang di hewan sebelum akhirnya menyerang manusia. Ketika sudah menginfeksi manusia, penyebaran virus corona bisa melalui droplet pernapasan.

Percikan batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi virus corona akan menempel di permukaan benda atau kulit manusia. Sehingga, virus akan berpindah ketika manusia menyentuh benda atau melakukan kontak fisik dengan manusia lainnya.

Kemudian, virus akan menginfeksi manusia ketika tangan yang terkontaminasi oleh virus menyentuh wajah, seperti mulut, hidung, dan mata.

Siapa yang berisiko terinfeksi Covid-19?

Anda akan berisiko terinfeksi virus ketika berdekatan atau melakukan kontak fisik dengan orang terinfeksi virus corona. Namun, ada beberapa faktor yang membuat orang memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi virus corona.

Melansir Healthline, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir Januari lalu melaporkan, rata-rata orang yang terinfeksi virus corona berada di usia sekitar 45 tahun dan dua per tiganya merupakan laki-laki.

Itu berarti, orangtua dan laki-laki rentan terinfeksi virus corona. Selain itu, orang dengan penyakit penyerta juga lebih rentan terinfeksi Covid-19.

Bagaimana penanganan Covid-19?

Para ahli kesehatan masih berusaha menemukan vaksin serta cara penanganan yang efektif untuk menghadapi virus ini. Tapi, hingga saat ini, kebanyakan negara mengambil tindakan isolasi untuk menahan penyebaran virus corona.

Sejauh ini, para tenaga medis lebih fokus pada pengelolaan gejala saat virus bekerja pada pasien. Sebelum pasien dinyatakan positif terinfeksi, pasien menjalani swab tenggorok dan pemeriksaan laboratorium DNA dengan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Kemudian, tenaga medis akan melakukan monitoring dan terapi kepada pasien. Monitoring dan terapi tersebut meliputi isolasi, implementasi PPI, serial foto toraks, suplementasi oksigen, antimikroba empiris, terapi simplomatik, terapi cairan, ventilasi mekanis, penggunaan vasopressor, observasi, serta pemilahan terapi penyakit penyerta.

Apa saja kemungkinan komplikasi dari Covid-19?

Komplikasi paling serius dari infeksi SARS-CoV-2 adalah sejenis pneumonia yang disebut novel coronavirus-infected pneumonia (NCIP).

Penelitian dari 138 orang dengan NCIP yang dirawat di rumahsakit di Wuhan, China, sekitar 26% mengalami penyakit yang parah dan harus dirawat di ruang ICU. Sekitar 4,3% di antaranya mengalami kematian.

Sejauh ini, NCIP merupakan satu-satunya komplikasi yang terkait dengan Covid-19. Tetapi, para peneliti masih mengamati komplikasi lainnya yang mungkin juga dialami pasien Covid-19, di antaranya:

- Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
- Detak jantung tidak teratur (arrhythmia)
- Kejang kardiovaskular
- Nyeri otot yang parah (myalgia)
- Kelelahan
- Serangan jantung

Bagaimana cara mencegah terinfeksi Covid-19?

Untuk melindungi diri sekaligus menahan penyebaran virus corona, Anda bisa melakukan hal-hal berikut:

- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Jika tidak bisa mencuci tangan, bersihkan tangan menggunakan hand sanitizer.

- Hindari menyentuh area wajah, seperti mata, hidung, dan mulut sebelum Anda membersihkan tangan.
Jangan keluar rumah jika Anda merasa kurang sehat atau memiliki gejala flu.

- Hindari atau batasi kontak fisik dengan orang lain. Jika memungkinkan, usahakan berada pada jarak setidaknya satu meter dengan orang lain.

- Tutup mulut dan hidung Anda dengan tisu atau siku bagian dalam ketika batuk atau bersin. Jika Anda menggunakan tisu, segera buang tisu Anda.

- Bersihkan barang-barang yang sering Anda gunakan dengan disinfektan, seperti gawai atau handphone, laptop, dan meja

- Terapkan gaya hidup sehat, mulai dari pola makan, olahraga, serta hindari begadang untuk menjaga kekebalan tubuh Anda.

Penulis: Imamatul Silfia

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Serba-serbi Virus Corona, Dari Ciri-ciri, Bentuk, Hingga Penyebarannya"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini