Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah hasil dari rapat terbatas.
Utamanya dalam hal penanganan arus masuk Warga Negara Indonesia (WNI) dan pembatasan perlintasan Warga Negara Asing (WNA)
Pertama, Presiden menjelaskan saat ini ada sejumlah negara bernasib sama dengan Indonesia.
Mereka tengah berjuang menghadapi permasalahan penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Kita ketahui, lebih 202 negara dan teritori di seluruh dunia menghadapi tantangan Covid-19 seperti kita Indonesia."
"Satu minggu terakhir, kita ketahui, episentrum Covid-19 sudah beralih. Dari sebelumnya di Tiongkok, saat ini berada di Amerika Serikat dan Eropa," ujar pria yang akrab disapa Jokowi ini, Selasa (31/3/2020).
Mantan Wali Kota Solo ini juga menjelaskan, ada sejumlah negara yang mampu menekan penyebaran virus ini kemudian mendapat masalah baru.
"Di beberapa negara yang telah mampu mendatarkan kurva penyebaran Covid-19 menghadapi tantangan baru dengan yang dinamakan gelombang baru CCovid-19, seperti yang di alami RRC, Korea Selatan dan Singapura," jelasnya.
"Saat ini banyak menghadapi, kasus-kasus (Covid-19) yang dibawa luar negeri," imbuh Jokowi.
Baca: 10 Orang Positif Corona di Papua, Brimob Semprot Disinfektan ke Perkampungan Asmat
Oleh sebab itu, ia menilai Pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah prioritas untuk mengatur mobilitas orang antar negara.
"Sebab itu, prioritas kita saat ini tidak hanya mengatur arus mobilitas orang antar wilayah dalam negeri seperti arus mudik yang sudah kita bicarakan"
"Tapi juga harus bisa mengendalikan antar negara yang berisiko membawa imported cases," ucap Jokowi.
Jokowi melanjutkan sejumlah hal akan mendapatkan perhatian oleh Pemerintah Indonesia, seperti kepulangan Warga Negara Indonesia (WNI) ke tanah air.
"Pertama arus kembalinya WNI dari beberapa negara terutama dari Malaysia betul-betul perlu kita cermati."