TRIBUNNEWS.COM - Data terakhir jumlah total kasus virus korona atau Covid-19 di dunia tembus satu juta.
Mengutip Worldometers.info, Jumat (3/4/2020) pukul 11.49 WIB, Covid-19 telah mewabah di 204 negara dan dua angkutan internasional dengan jumlah kasus keseluruhan sebanyak 1.015.877.
Sementara itu, beberapa dokter di AS dan tempat lain telah melaporkan gejala virus corona terbaru.
Gejala virus corona terbaru yang dimaksud yakni kehilangan penciuman.
Baca: Virus Corona Buat Konser Raisa Ditunda, Tak Jadi Digelar 27 Juni 2020
Baca: Tersangka Perampokan Toko Emas di Tamansari Meninggal Setelah Positif Virus Corona
Melansir Statnews, dokter di AS dan di tempat lain di seluruh dunia telah melaporkan, secara anekdot, bahwa beberapa pasien yang terinfeksi virus mengalami anosmia, atau kehilangan kemampuan dari indra penciuman.
Selain itu, baru-baru ini American Academy of Otolaryngology menyerukan agar anosmia ditambahkan ke daftar skrining untuk Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus.
Sementara itu, Kepala Unit Penyakit dan zoonosis WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan, gejala kehilangan kemampuan penciuman sedang dalam kajian WHO.
"Kehilangan bau atau rasa yang hilang adalah sesuatu yang sedang kita perhatikan," katanya.
Sementara itu, Direktur Rhinologi di Massachusetts Eye and Ear, Eric Holbrook belum mengetahui seberapa umumnya gejala baru ini.
"Ini tentu saja muncul sebagai gejala, tetapi seberapa universal itu, kita tidak tahu," kata Eric Holbrook.
Baca: 2 ODP Corona di RS Darurat Wisma Atlet Pulang untuk Isolasi di Rumah Atas Permintaan Sendiri
Baca: Antisipasi Penularan Corona, Wanita Ini Diguyur Air & Dimandikan di Depan Rumah Sepulang Belanja
Melansir Live Science, Claire Hopkins, Presiden British Rhinological Society mengatakan, ia memeriksa empat pasien, semuanya berusia di bawah 40 tahun.
Mereka tidak menunjukkan gejala selain kehilangan kemampuan indra penciuman secara tiba-tiba.
Sementara itu, menurut WHO, gejala umum Covid-19 yakni:
- demam
- kelelahan
- batuk kering
Sedangkan, gejala khusus yakni:
- sesak napas
- sakit dan nyeri
- sakit tenggorokan
- diare, mual atau pilek (gejala ini sangat sedikit orang yang telah melaporkan).
WHO menambahkan, kemungkinan seorang yang terinfeksi akan merasakan gejala ini setelah 1 hingga 14 hari terpapat virus corona.
Baca: PSI Sarankan Pemerintah Larang Masyarakat Mudik Demi Cegah Penyebaran Virus Corona
Baca: Kesiapan RS Corona di Pulau Galang Sudah 96 Persen, Ini Fasilitas di Dalamnya
Mengutip Business Insider, gejala pertama virus corona tidak pasti terlihat setelah seseorang terinfreksi.
Demam hingga batuk kering merupakan gejala paling umum pasien infeksi virus corona atau Covid-19.
Lauren Ancel Meyers seorang ahli epidemiologi di University of Texas di Austin menjelaskan, pasien tipikal mungkin terinfeksi tanpa menunjukkan gejala selama lima hari atau lebih.
Begitu gejala muncul, mereka bisa mirip pneumonia.
Sementara itu, sebuah studi terhadap hampir 140 pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, mengidentifikasi pola khas gejala yang terkait COVID-19.
Sekitar 99% pasien mengalami suhu tinggi, sementara lebih dari setengahnya mengalami kelelahan dan batuk kering.
Sekitar sepertiga juga mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas.
Gejala dari Hari ke Hari
Berikut gejala umum yang berkembang di antara pasien tipikal dari hari ke hari yang dikutip dari Business Insider:
- Hari 1: Pasien demam.
Mungkin juga mengalami kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Sebagian kecil mungkin mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.
- Hari 5: Pasien mungkin mengalami kesulitan bernafas.
Terutama jika mereka lebih tua atau memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
- Hari 7: Ini adalah berapa lama, rata-rata, sebelum pasien dirawat di rumah sakit, menurut penelitian Universitas Wuhan.
- Hari 8: Pada titik ini, pasien dengan kasus yang parah (15 persen, menurut CDC China) mengembangkan sindrom gangguan pernapasan akut, penyakit yang terjadi ketika cairan memenuhi paru-paru.
ARDS sering kali berakibat fatal.
- Hari 10: Jika pasien memiliki gejala yang memburuk, mereka kemungkinan besar dirawat di ICU.
Pasien-pasien ini mungkin memiliki lebih banyak sakit perut dan kehilangan nafsu makan daripada pasien dengan kasus yang lebih ringan.
Hanya sebagian kecil yang meninggal dunia.
- Hari 17: Rata-rata, pasien yang sembuh dari virus, bisa keluar dari rumah sakit setelah 2 1/2 minggu.
Selanjutnya, Paras Lakhani seorang ahli radiologi di Thomas Jefferson University menjelaskan, Covid-19 dapat dibedakan dari pneumonia.
Perbedaan menonjol pada kecepatan berkembang.
"Pneumonia biasanya tidak berkembang dengan cepat."
"Biasanya, sebagian besar rumah sakit akan mengobati dengan antibiotik dan pasien akan stabil dan kemudian mulai membaik," kata Lakhani.
Dikutip dari laman kemenkes.go.id, berikut cara pencegahan virus corona:
- Sering mecuci tangan menggunakan sabun.
- Gunakan masker bila sedang batuk atau pilek.
- Konsumsi gizi seimbang, dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah.
- Hati-hati saat kontak dengan hewan.
- Rajin olahraga dan istirahat cukup.
- Jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak.
- Bila batuk, pilek, dan sesak napas segera datang ke fasilitas kesehatan.
Berikut cara pencegahan Covid-19 yang dianjurkan oleh CDC pada laman cdc.gov:
1. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
2. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda.
3. Tetap berada di dalam rumah saat sedang sakit.
4. Tutupi mulut saat batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah.
5. Bersihkan benda dan permukaan yang sering disentuh menggunakan semprotan pembersih rumah.
6. CDC tidak merekomendasikan memakai masker wajah untuk melindungi diri dari penyakit pernapasan, termasuk COVID-19.
- Masker wajah harus digunakan oleh orang yang terkena gejala COVID-19 untuk membantu mencegah penyebaran penyakit kepada orang lain.
- Penggunaan masker wajah juga penting untuk petugas kesehatan dan orang yang merawat pasien di rumah atau di tempat perawatan kesehatan.
7. Sering-seringlah mencuci tangan menggunakan sabun dan air selama 20 detik.
- Terutama setelah pergi ke kamar mandi, sebelum makan, dan setelah batuk, atau bersin.
- Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol dengan setidaknya 60% alkohol.
- Selalu cuci tangan menggunakan sabun dan air jika tangan tampak kotor.
(Tribunnews.com/Fajar/Yurika Nendri)