News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kemenkes Jelaskan Perbedaan Karantina Wilayah dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Covid-19

TRIBUNNEWS.COM - Guna mencegah penularan penyebaran virus corona di Indonesia, pemerintah mengambil kebijakan untuk melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB).

Untuk merealisasikan kebijakan itu, ditetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka percepatan penanganan corona virus disease 2019.

Sebagai operasionalisasi dari PP Nomor 9 Tahun 2020 ini, Kementerian Kesehatan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Seputar Virus Corona (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Dalam PMK itu, mengatur secara lebih teknis mengenai kriteria pembatasan sosial berskala besar.

Terkait dengan hal itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Oscar Primadi memberikan penjelasannya.

Oscar mengatakan, PSBB ini merupakan pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang terinfeksi Covid-19.

Meski demikian, ia menegaskan, bahwa dalam penerapan PSBB ini kegiatan masyarakat tidak dibatasi.

"PSBB ini merupakan pembatasan kegiatan tertentu penduduuk dalam suatu wilayah yang terduga terinfeksi Covid-19 yang sedemikian rupa untuk mencegah penyebaran covid-19."

"Jadi masyarakat masih dapat melaksanakan kegiatan sehari hari, namun untuk kegiatan tertentu," jelas Oscar seperti dikutip dari siaran langsung KompasTV.

Kegiatan PSBB ini meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja.

Baca: 31.786 Narapidana dan Anak Dibebaskan Untuk Cegah Penyebaran Corona, Tidak Ada Koruptor

Selain itu juga pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di fasilitas umum, dan pembatasan kegiatan sosial budaya,

Tak hanya itu, juga pembatasan moda transportasi dan pembatasan kegiatan lainnya, khususnya terkait aspek pertahanan keamanan.

Namun, Oscar menegaskan, PSBB berbeda dengan karantina rumah, karantina wilayah, dan karantina rumah sakit.

"Karantina yang disebutkan ini penduduk tentunya masyarakat di wilayah tertentu kawasan RT dan RW ataupun desa."

"Satu kelurahan, satu kabupaten, satu kota dan di rumah sakit yang sedang dilakukan karantina tentunya dilokasi yang dilakukan tadi tidak boleh keluar (warganya)."

Baca: Ibu Hamil Meninggal karena Corona, Sempat Live FB Keluhkan Ini : Nafas Sesak Ya Allah

"Dan itu yang membedakan dengan pembatasan sosial berskala besar," tegasnya.

Oscar juga menekankan, bahwa PSBB ini bertujuan untuk memutus rantai penularan dari hulunya.

"Dilaksanakan pada masa inkubasi terpanjang dan dapat diperpanjang jika masih terdapat bukti penyebaran," ungkapnya.

Ia menyebutkan, penilaian keberhasilan PSBB ini dibuktikan dengan penurunan jumlah kasus dan tidak ada lagi penyebaran di wilayah baru.

Update Virus Corona di Indonesia

Sementara itu, jumlah pasien virus corona di Indonesia kembali bertambah.

Data yang dihimpun pemerintah hingga Minggu, pukul 12.00 WIB, ada penambahan kasus positif corona di Indonesia sebanyak 181 orang.

Sehingga total kasus positif corona di Indonesia menjadi 2.273 orang.

Selain itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 juga bertambah sebanyak 14 orang.

Sehingga total pasien sembuh dari Covid-19 di Indonesia menjadi 164 orang.

Namun, pasien corona yang dinyatakan meninggal dunia juga mengalami penambahan sebanyak 7 orang.

Sehingga total pasien yang meninggal dunia karena terjangkit virus corona menjadi 198 orang.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini