TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Kepala Kejaksaan Negeri Bantul, Zuhandi merasa lega setelah dinyatakan sembuh dari Coronavirus disease atau Covid-19.
Pimpinan tinggi di Kejaksaan Negeri Bantul itu dinyatakan sembuh, setelah sebelumnya positif dan menjalani perawatan di RSUD Panembahan Senopati selama 20 hari.
Zuhandi menceritakan, dirinya masuk perawatan di RSUD panembahan Senopati pada Senin, 16 Maret 2020.
Saat mulai menjalani perawatan, dia merasa tubuhnya baik-baik saja.
Tetapi setelah menjalani pemeriksaan swab, dan dinyatakan positif pada Kamis, 19 Maret 2020, Zuhandi mengaku langsung diisolasi.
"Saat itu down sekali. Meskipun secara fisik sehat," katanya, kepada wartawan, Sabtu (4/4/2020).
Baca: Pengendara Motor Berjaket Ojek Online dan Perempuan yang Diboncengnya Tewas Terlindas Truk
Saat menjalani perawatan di ruang isolasi, diakui kondisi mentalnya cenderung tidak stabil.
Kadang naik dan kadang turun.
Menurut dia, kondisi mentalnya banyak sekali dipengaruhi oleh beban pikiran.
Apalagi ketika mengingat bahwa dirinya adalah pasien pertama di Kabupaten Bantul yang dinyatakan terinfeksi virus Corona.
Zuhandi mengaku tidak tenang.
Dia merasa terbebani, apalagi sebelum diisolasi, ia pernah dirawat di salah satu rumah sakit swasta tanpa isolasi.
Banyak keluarga dan teman-teman yang sudah menjenguknya sebelum dinyatakan positif.
Ia khawatir sakitnya akan menular kepada yang lain.
"Itu yang menjadi beban pikiran saya," ucap Zuhandi.
Terlebih menurut dia, anaknya yang pernah merawatnya selama lima hari, sempat sakit dan berada di pelukannya.
Baca: Robert Alberts Pantau Kondisi Pemain Persib Bandung, Optimis Pemainnya Tetap Bugar Meski Libur
Kemudian, sebelum dia dinyatakan positif, anaknya itu sudah pulang ke Jakarta dan sempat bergaul dengan adiknya.
Itu yang membuat mentalnya turun.
Belum lagi ditambah istri dan teman-teman di Bantul yang sempat berinteraksi dengannya.
"Alhamdulillah, setelah mereka semua melewati masa isolasi. Kemudian mengetahui, hasil swab istri saya negatif, barulah mental saya naik," ucap Zuhandi.
Menurut dia, mental memilIki peran yang sangat penting dalam proses kesembuhan dirinya.
Setelah sembuh, Zuhandi berpesan kepada masyarakat agar mematuhi apa yang menjadi imbauan Pemerintah.
Menurut dia, sebisa mungkin agar tetap di rumah.
Meminimalkan kegiatan di luar rumah. Karena berdasarkan pengalaman, ia tidak tahu kapan dan dimana dirinya terpapar virus Corona.
Baca: Alasan Mengapa Mudik di Tengah Pandemi Covid-19 Hukumnya Haram, MUI: Virusnya Sangat Berbahaya!
Perjalanan Jakarta
Zuhandi menceritakan, tanggal 28 Februari dia dari Bantul pulang ke Jakarta.
Sesampainya di Jakarta seusai magrib.
Dia menjalankan salat maghrib di Bandara.
Setelahnya, baru pulang ke rumah.
Keesokan harinya, tanggal 29 Februari, Zuhandi bersama tiga orang temannya pergi ke Bandung.
Di Bandung cuma sehari, sorenya langsung pulang.
"Alhamdulillah, sampai sekarang tiga orang teman, sampai sekarang tidak apa-apa, baik-baik saja," ucap dia.
Minggu siang, 1 Maret 2020, Zuhandi mengaku diajak oleh anak-anaknya nonton di salah satu Mal di Jakarta Selatan.
Sesudah nonton, kemudian pukul 20.00 malam ke Bandara Halim Perdanakusuma.
Di sana, sebelum boarding Zuhandi mengaku sempat menjalankan salat isya.
Baca: Profil Ridwan Hanif, YouTuber yang Jawab Tantangan dr Tirta Lelang Mobil untuk Donasi Corona
Kemudian take off jam 22.00 malam menuju Yogyakarta.
Sesampainya di Bantul, keesokan harinya tanggal 2 Maret, Zuhandi mengaku sempat masuk kantor.
Sebelum akhirnya tubuhnya mulai merasa nyeri dan panas tinggi. Ia kemudian memeriksakan diri ke rumah sakit.
"Saya nggak tau dimana saya terpapar, melalui apa, dan bagaimana," tuturnya.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Cerita Kajari Bantul, Jalani Perawatan Covid-19 Selama 20 Hari hingga Akhirnya Sembuh