TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Umat Kristen di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia, akan merayakan rangkaian hari Raya Paskah, pekan ini.
Kemarin (5/4/2020) adalah Minggu Palma atau Minggu Palem, awal memasuki rangkaian perayaan pekan suci termasuk Jumat Agung lalu akan diakhiri dengan hari raya Paskah sebagai penanda kebangkitan Yesus, Minggu (12/4/20320).
Namun merebaknya virus Corona 2019 atau Covid-19 di berbagai belahan dunia ”memaksa” semua pihak, semua negara tak terkecuali gereja Katolik, melakukan penyesuaian agar penyebaran virus ini tidak meluas.
Pembatasan jarak dan lockdown menjadi pilihan yang paling banyak diberlakukan.
Baca: Rekomendasi WHO: Semua Wajib Pakai Masker Saat Berada di Luar Rumah
Di Indonesia, Ditjen Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama mengimbau umat Kristen merayakan Paskah tahun ini di rumah masing-masing.
Imbauan ini disampaikan demi mencegah terjadinya penularan Covid-19.
"Untuk perayaan Paskah, Ditjen Bimas Kristen mengimbau kepada pimpinan Gereja agar dilaksanakan di rumah masing-masing," kata Direktur Urusan Agama Kristen Kementerian Agama, Janus Pangaribuan, melalui keterangan tertulisnya, Minggu (5/4/2020).
Umat Kristen akan merayakan Jumat Agung pada 10 April 2020. Sedangkan perayaan Paskah digelar pada Minggu (12/4/2020).
Jumat Agung merupakan momen peringatan wafatnya Yesus Kristus dan biasanya digelar dengan pelaksanaan Sakramen Perjamuan Kudus pada Ibadah Jumat Agung.
Sedangkan, Ibadah Minggu Paskah dalam rangka memperingati kebangkitan-Nya.
Baca: Detik-detik Anak Tewas Tertimbun Longsor kala Selamatkan dan Gendong Ibunya yang Lumpuh
Perjamuan Kudus merupakan salah satu sakramen yang diakui oleh gereja, yaitu bagian yang tidak terpisahkan dari peristiwa kematian Yesus Kristus dan Paskah.
Dengan Perjamuan Kudus, umat Kristen mengingat akan pengorbanan darah dan tubuh Yesus Kristus.
Pelayanan Perjamuan Kudus yang dilakukan umat Kristen merupakan bentuk penghayatan akan kasih Tuhan Yesus melalui pengorbanan darah dan tubuh-Nya.
Baik Ibadah Jumat Agung maupun Minggu Paskah, pada umumnya dirayakan di gereja.
Namun, dengan adanya pandemi Covid-19, umat Kristen diimbau untuk melakukan perayaan keduanya di rumah masing-masing.
Janus mengatakan, Ditjen Bimas Kristen telah mengirimkan surat imbauan terkait hal ini ke Pimpinan Persekutuan Gereja Aras Nasional dan Pimpinan Induk Gereja/Sinode di seluruh Indonesia.
"Kami mendorong agar Perjamuan Kudus digelar di rumah, sesuai dengan tata gereja masing-masing," ujar Janus.
Baca: Awal Pekan, Harga Emas Kembali Menunjukkan Tren Naik
Bagi gereja yang sudah telanjur membuat persiapan acara jamuan kudus, Janus mengimbau agar rencana itu ditunda hingga pandemi Corona berakhir.
"Kalaupun para Pimpinan Induk Organisasi Gereja/Sinode seluruh Indonesia akan menggelar perayaan, kami berharap pelaksanaan Perjamuan Kudus bisa ditunda hingga bencana pandemi Covid-19 selesai, atau dilaksanakan di rumah masing-masing," kata dia.
Sebelumnya, Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan bahwa pihaknya telah mengeluarkan imbauan dan panduan teknis perayaan Paskah dari rumah di tengah wabah Corona (COVID-19).
"PGI juga telah menyarankan, mengeluarkan imbauan sekaligus memberi panduan teknis bagaimana itu dilakukan dari rumah," kata Sekretaris Umum PGI, Pendeta Jacklevyn F Manuputty, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui saluran Youtube BNPB, Sabtu (28/3/2020) lalu.(tribun network/rin/dod)