News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Komisi VI DPR Ajak Masyarakat Beli Masker dan APD Hasil Produksi UMKM dan IKM

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EMBUATAN MASKER dan - APD - Relawan penjahit saat mengerjakan masker dan baju Alat Pelindung Diri (APD) dikunjungi Walikota Samarinda, Syaharie Jaang di Garmen Apparel di Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda Jalan Untung Surapati Kota Samarinda Kalimantan Timur, Kamis (2/4/2020). Kunjungan didampingi Kadisperin Samarinda, H Muhammad Faisal, dan Kepala BLK Samarinda Andri Susila diliputi rasa bersyukur karena disaat musibah wabah corona atau covid 19 Kota Samarinda bisa berkontribusi membuat masker maupun APD yang diperlukan pihak medis maupun untuk membantu masyarakat.(TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) di Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB Nasim Khan mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu, merangkul semua pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia.

Hal itu untuk mengatasi kelangkaan dan melonjaknya harga masker, pakaian hazmat atau Alat Pelindung Diri (APD) lainnya sampai saat ini masih terjadi di berbagai daerah.

Padahal, masker saat ini sangat dibutuhkan masyarakat dan pakaian hazmat wajib digunakan para tenaga medis yang berada di garis terdepan menangani virus Corona (Covid-19).

"Para pelaku UMKM dan IKM di daerah untuk memaksimalkan kreativitasnya untuk memproduksi APD, masker dan lainnya," kata Nasim Khan saat dihubungi, Senin (6/4/2020).

Apabila pelaku UMKM dan IKM diberdayakan, kata dia, tentu kebutuhan masker dan APD di Indonesia bisa terpenuhi dan angka penyebaran Covid-19 dapat ditekan serta para pelaku UMKM dan IKM juga bisa terbantu usahanya.

Wabendum DPP PKB ini optimistis pelaku UMKM dan IKM Indonesia mampu memenuhi kebutuhan dengan cepat apabila didukung oleh seluruh sektor terkait.

"Hilangkan pikiran kepentingan golongan dan politik, saatnya kita bersatu untuk indonesia," ucapnya.

Baca: Stay At Home Tak Selalu Aman, Virus Corona Masih Bisa Masuk ke Dalam Rumah Lewat 3 Hal Sepele ini

Untuk itu, pria yang akrab disapa Bang NK ini meminta pemerintah segera memberikan pengetahuan dan bahan tambahan agar hasil produksi pelaku UMKM dan IKM bisa memenuhi standar SNI.

"Saya juga berharap semua pihak, khususnya pemerintah di kementerian bisa memberi pelatihan dengan maksimal dan membeli, mengambil hasil karya mereka semua sesuai standar umum," ucapnya.

Ia mengungkaplan pada periode 2014-2019 lalu, dia ikut mengawal dan menyerahkan bantuan baik pelatihan atau pun alat usaha kepada para pelaku UMKM, IKM dan Wirausaha pemula dari program-program Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian BUMN.

"InshaAllah mereka sekarang sudah terampil, sekarang kita berdayakan mereka untuk membuat masker, APD dan lainnya yang saat ini sangat dibutuhkan," katanya.

"Alhamdulillah, sampai saat ini, NKI sudah membagikan masker, hand sanitizer, sembako dan vitamin ke masyarakat, kami juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan ke berbagai daerah di Dapil kami," katanya.

Politikus asal Dapil Jatim III (Situbondo Bondowoso Banyuwangi) ini menyatakan akan membeli semua hasil karya Pelaku UMKM dan IKM asal Dapilnya tersebut.

Baca: Hingga Senin RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Rawat 524 Pasien

Nantinya, kata dia, masker dan APD yang telah dibeli, akan disalurkan ke masyarakat di daerahnya secara gratis.

"Akan kami sebarkan dalam waktu secepatnya kepada seluruh masyarakat, kami akan bersinergi dengan pemerintahan kabupaten, TNI POLRI, DPC PKB Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso, temen - temen Jurnalis, LSM, Sahmasy, perangkat desa serta komunitas-komunitas sosial binaan kita," ujarnya.

Dia juga mendorong pemerintah untuk menjajaki kerjasama bilateral dengan berbagai negara di seluruh dunia.

Hal ini dilakukan agar Indonesia bisa memiliki alternatif ketika negara-negara yang sudah melakukan kerjasama dengan indonesia mengalami kendala, seperti kelangkaan barang, lonjakan harga atau kendala teknis lainnya.

"Selama ini kita hanya membuka hubungan dengan negara luar yang terbatas, jangan terpaku pada beberapa negara saja. Nah, ini penting, ke depan kita harus bisa membuka segala hubungan ke luar, baik ekspor impor," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini