News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mengapa Orang Muda dan Sehat Bisa Meninggal karena Virus Corona? Begini Kata Ahli

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi orang muda.

TRIBUNNEWS.COM - Virus Corona telah menjadi pandemi global.

Umumnya, wabah ini menyerang orang tua atau lanjut usia yang memiliki riwayat penyakit tertentu.

Faktanya, anak-anak muda juga dapat terserang virus Corona.

Bahkan, tak sedikit orang muda yang meninggal akibat Covid-19.

Dalam beberapa kasus, orang muda terinfeksi Corona tanpa gejala.

Baca: UPDATE Corona Global Selasa, 7 April 2020 Pagi: Ada 51.608 Kasus di Inggris, 135 Orang Sembuh

Baca: Italia Mulai Menguji Tes Kekebalan Virus Corona bagi Petugas Kesehatan

Mereka memiliki kondisi kesehatan yang baik.

Namun, penyakit pun terungkap saat didiagnosis.

Tidak ada penjelasan yang tersedia, dan para ilmuwan masih berjuang untuk mencari alasannya.

Namun, beberapa teori telah diyakini oleh para ahli.

Dilansir Guardian, beberapa peneliti percaya, jumlah virus yang menginfeksi individu mungkin menjadi faktornya.

Dengan jumlah virus yang besar masuk ke tubuh manusia, kondisi kesehatan akan menjadi lebih buruk.

Sementara itu, ahli lain berpendapat, kerentanan genetik mungkin menjadi penyebabnya.

Dengan kata lain, ada individu yang memiliki susunan genetik yang lebih rentan terhadap virus ketika menyebar di dalam tubuhnya.

Bentuk virus Corona di mikroskop. (Sumber: NIAID-RML via Bloomberg)

Gagasan ini disetujui oleh ahli virus, Michael Skinner, dari Imperial College London.

"Sangat mungkin bahwa sebagian dari kita dapat memiliki susunan genetik tertentu yang membuat kita lebih mungkin merespons infeksi virus Corona dengan buruk," kata Skinner.

Skinner memberikan contoh kerentanan semacam itu pada virus herpes simpleks.

Pada beberapa orang, suatu mutasi yang mempengaruhi reseptor sel TLR3 dalam sistem saraf pusat membuat mereka tidak mampu menghadapi dampak terburuk virus.

Alhasil, mereka tertular penyakit ensefalitis herpes.

Penderita pun dapat mengalami kejang-kejang, termasuk anak-anak.

"Bisa jadi ada beberapa individu yang memiliki kerentanan serupa dan terjangkit Covid-19. Itu membuat mereka lebih menderita akibat efek samping yang serius," tambah Skinner.

Gagasan sebelumnya, jumlah virus yang menginfeksi, juga memiliki penjelasan.

Orang-orang yang masih berusia muda, tetapi meninggal karena Covid-19, dipengaruhi oleh muatan virus yang tinggi.

Ilustrasi orang muda. (Pexels.com)

"Seseorang dengan muatan virus yang tinggi memiliki lebih banyak partikel virus dibandingkan dengan muatan virus yang rendah," ujar ahli virus, Alison Sinclair, dari Sussex University.

Namun, Sinclair mengaku, dia dan tim belum mengetahui dampak dari tinggi-rendahnya muatan virus pada gejala seseorang yang terinfeksi Covid-19.

Poin dari Sinclair ini didukung oleh Edward Parker dari London School of Hygiene and Tropical Medicine.

Parker memaparkan, laporan awal dari China tentang Covid-19 memberi kesan bahwa muatan virus yang lebih tinggi ada pada pasien dengan kondisi yang lebih parah.

"Jadi, sangat penting bagi kita untuk membatasi semua kemungkinan terpapar Covid-19. Jika kita merasa tidak sehat, kita perlu menerapkan langkah-langkah isolasi diri yang ketat agar tidak menulari orang lain," jelasnya.

Mata Merah Bisa Jadi Gejala Corona

Konjungtivitis atau mata merah bisa jadi merupakan gejala Corona yang tak disadari.

Hal itu dinyatakan oleh peneliti pada 31 Maret 2020 lalu.

Dilansir Business Insider, pernyataan tersebut didasarkan pada dua penelitian dan sebuah anekdotal yang dilakukan AAO sebelumnya.

Dalam laporan yang dirilis di aao.org, kasus dengan seseorang yang memiliki kondisi mata merah yang ringan menandakan seseorang menderita Covid-19.

Virus dapat menyebabkan konjungtivitis folikel ringan yang tidak dapat dibedakan dari penyebab virus lainnya.

Baca: Bagaimana Membedakan Batuk sebagai Gejala Terinfeksi Covid-19 dan yang Tidak?

Baca: Ciri-ciri Orang Terinfeksi Virus Corona dari Gejala Ringan hingga Berat, Berikut Penjelasannya

Kemungkinan, virus ditularkan melalui kontak aerosol dengan konjungtiva.

Jika ada pasien yang datang ke dokter spesialis mata untuk gangguan konjungtivitis dan juga mengalami demam dan gejala pernapasan, seperti batuk, sesak napas, serta pulang dari daerah yang terkena wabah, itu dapat merupakan gejala Covid-19.

Selain itu, studi yang diterbitkan dalam Journal of Virologi mengamati 30 pasien Corona di China.

Dalam studi tersebut, satu pasien memiliki mata merah.

Sementara itu, 29 orang lainnya memiliki virus dalam sekresi mata mereka.

Studi lainnya, yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, menemukan bahwa 9 dari 1.099 pasien yang dites positif Covid-19 di laboratorium memiliki mata merah.

Atasi Iritasi dan Mata Merah (tribunjualbeli)

AAO juga melaporkan kasus seorang perawat yang menangani pasien manula di rumah perawatan kawasan Washington, AS.

Di sana, banyak pasien manula yang didiagnosis Covid-19 memiliki mata merah sebagai gejala awal.

Oleh karena itu, AAO memberi peringatan kepada para dokter mata untuk mewaspadai pasien dengan mata merah yang juga mengalami gejala batuk, demam, dan sesak napas.

Dokter juga harus menggunakan peralatan medis yang tepat untuk melindungi mata, hidung, dan mulut mereka dari penularan virus Corona ketika memiliki janji temu dengan pasien gangguan mata.

Selain itu, dokter disarankan untuk menggunakan disinfektan dan alkohol pada permukaan dan peralatan yang digunakan untuk pasien.

Pemakai lensa kontak juga dianjurkan untuk beralih menggunakan kacamata untuk sementara waktu.

Kontak tangan dengan area wajah dan mata dapat meningkatkan risiko terinfeksi Corona.

Ilustrasi lensa kontak. (Freepik)

Meskipun beberapa kasus serupa dideteksi, temuan tersebut masih awal.

Namun, mata merah muda pada pasien tetap perlu diwaspadai.

Sebab, mata merah adalah gejala yang jarang terjadi dibandingkan gejala umum lain, seperti batuk kering, demam, dan sesak napas.

(Tribunnews.com, Citra Agusta Putri Anastasia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini