TRIBUNNEWS.COM - Dunia saat ini tengah berperang melawan virus yang bernama Corona atau lebih dikenal dengan nama Covid-19.
Segala cara untuk menemukan obat dalam pengobatan virus corona penyebab Covid-19 pun telah dilakukan.
Rumah Sakit Youan, Beijing, China telah melakukan sebuah penelitian untuk menyelidiki kemanjuran dan keamanan obat bernama Carrimycin terhadap Covid-19.
Dikembangkan untuk infeksi saluran pernapasan atas, obat Carrimycin telah disetujui oleh Administrasi Produk Medis Nasional China dan diluncurkan pada Juni 2019.
Obat Carrimycin adalah hasil kolaborasi antara Institut Bioteknologi Obat-obatan (Akademi Ilmu Pengetahuan Medis China) dan Shenyang Tonglian Group Co.
Akan tetapi, obat Carrimycin sendiri masih dalam pengujian oleh para peneliti untuk informasi yang tersedia tentang obat ini sampai munculnya pandemi.
Apa itu Obat Carrimycin?
Dikutip dari Trialsitenews.com, Carrimycin secara khusus dikembangkan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan atas.
Dengan nama dagang "Bite," antibiotik baru dikembangkan oleh tim yang dipimpin oleh Profesor Yiguang Wang dari Institut Bioteknologi Obat, Akademi Ilmu Kedokteran China.
Carrimycin dikembangkan dengan "teknologi sintetis" dan obat inovatif Kelas I yang bekerja sama dengan Shenyang Tonglian Group Co Ltd, seperti yang dilaporkan di situs web Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok.
"China memiliki hak kekayaan intelektual yang sepenuhnya eksklusif dan teknologi inti utama dari obat ini," tulis situs web Akademi Ilmu Kedokteran China.
Sejarah Carrimycin
Sejarah pengobatan ini kembali ke tahun 2003, ketika Institut Bioteknologi Obat-Obatan dan Shenyang Tonglian Group Co Ltd memprakarsai kolaborasi untuk mengembangkan perawatan ini.
Dalam rentang waktu itu, kelompok ini mengakumulasi 16 paten domestik, 4 di antaranya disahkan di 12 negara anggota PCT termasuk AS, Kanada, Uni Eropa, dan lain-lain.