TRIBUNNEWS.COM - Kepala Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Badarudin kembali viral di media sosial.
Sebelumnya, Badarudin sempat viral setelah menyumbangkan gajinya untuk penanganan virus corona atau Covid-19.
Kini melalui video berdurasi hampir satu menit ini, Badarudin menuturkan akan memberikan tanah atau lahan pribadinya untuk pemakaman korban virus corona.
Menggunakan kaus putih dan celana pendek, Badarudin yang berada di lahannya itu menuturkan keprihatinannya terkait banyak jenazah pasien Covid-19 yang ditolak warga saat akan dimakamkan.
"Saya Badarudin, kebetulan saya Kades Desa Talunombo. Saya sangat miris mendengar informasi dari berita cetak atau media sosial, banyak sekali warga atau tenaga medis yang menjadi korban virus Corona," kata Badarudin dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @ndorobei.
"Sehingga banyak sekali orang yang menolak pemakamannya," jelasnya.
Baca: Viral Thread Orang Tua Paksa Anak Jadi Dokter, Psikolog Berikan Saran soal Pola Asuh
Baca: Fakta Viral Video Warga Serbu Istana Bogor demi Sembako dari Jokowi, Ini Klarifikasi Pihak Istana
Melihat kondisi tersebut, Badarudin tergerak hatinya untuk menyumbangkan tanah yang diklaim miliknya itu sebagai tempat pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Tanah tersebut, menurut penuturannya, memiliki luas sekira 2.500 meter.
"Saya selaku Badarudin, ada sedikit lahan sekitar 2.500 meter," kata Badarudin.
"Barangsiapa ada korban corona yang ditolak oleh warganya, bisa dikebumikan ke tanah saya secara gratis," sambungnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, apa yang dilakukannya sebagai bentuk apresiasi dan rasa tanggung jawab sebagai sesama manusia.
Ia juga berharap nantinya tanah tersebut dapat digunakan dan memberikan kemanfaatan.
"Ini bentuk apresiasi bentuk rasa hormat saya, bentuk rasa tanggung jawab saya sebagai sesama manusia," ujarnya.
"Nantinya agar digunakan agar jadi kemanfaatan, Amin yaa robbbal alami," imbuh Badarudin.
Saat dimintai konfirmasi, Badarudin membenarkan video tersebut.
"Iya benar yang di video itu," ungkap Badarudin saat dihubungi Tribunnews, Senin (13/4/2020) siang.
Selain prihatin, Badarudin mengaku keputusannya untuk memberikan penghormatan dan penghargaan bagi para tenaga medis yang telah berjuang menangani virus tersebut.
"Kemarin saya melihat berita di media massa, ada tim medis yang gugur, tapi warga menolak pemakaman jenazahnya," jelasnya.
"Nah dari situ saya timbul kesadaran diri, seseorang sudah membantu bahkan mempertaruhkan nyawanya, tapi hingga perawat tersebut meninggal masyarakat malah menolaknya," tegas Badarudin.
"Seharusnya kita memberikan penghormatan serta penghargaan kepada beliau," imbuhnya.
Baca: Viral Video Polisi Minta Uang Hingga Ludahi Pengendara Mobil, Bripka RS Jalani Proses Hukum
Kades Talunombo, Wonosobo Sumbangkan Gajinya untuk Penanganan Covid-19
Diketahui sebelumnya, Badarudin juga sempat viral di media sosial setelah mengungkapkan akan menyumbangkan gajinya untuk penanganan Covid-19.
Unggahan yang berisi video terkait pernyataan Badarudin tersebut satu di antaranya dibagikan oleh akun Instagram @magelang_raya.
Dalam video tersebut, Badarudin juga mengajak seluruh elemen masyarakat ikut menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu meringankan beban negara dalam penanganan Covid-19 di tanah air.
"Saya selaku kades menyumbangkan gaji saya selama satu bulan untuk meringankan beban pemerintah," ujarnya yang dikutip dari akun @magelang_raya.
"Dan saya mengajak seluruh perangkat desa, Kades, PNS, DPRD, DPD, serta seluruh masyarakat Indonesia yang mendapatkan gaji dari negara, untuk ikut serta berpartisipasi dalam penanganan virus corona ini," sambungnya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya)