TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan menyiapkan taman makam pahlawan di seluruh Jawa Tengah sebagai lokasi tenaga medis yang meninggal karena Covid-19.
Hal itu dikarenakan dirinya tak ingin penolakan jenazah corona atau Covid-19 kembali terulang di wilayahnya.
Apalagi, penolakan terhadap jenazah tenaga medis yang dinyatakan positif Covid-19.
Namun rupanya rencana orang nomor satu di Jawa Tengah itu mendapat kritik dari seorang tenaga medis.
Baca: Roy Keane dan Paul Scholes Jadi Alasan De Rossi Tak Gabung Manchester United
Baca: PSBB di Kota Sorong, Palangkarya, dan Kabupaten Rote Ndao NTT Ditolak, Ini Pertimbangan Kemenkes
Baca: Terhalang Corona, Gading Marten dan Juria Hartmans Saling Kode Rindu Lewat Unggahan Ini?
Seorang dokter spesialis mengaku merasa sakit hati dengan adanya rencana tersebut.
Sebab menurutnya, para tenaga medis menginginkan kesehatan, bukan dimakamkan layaknya pahlawan.
Hal itu ia sampaikan melalui Twitter-nya @berlianidris.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah itu mengaku kalau para tenaga medis ingin selamat, bukan ingin dimakamkan di taman makam pahlawan.
"Ini sungguh menyakitkan.
Kami ingin selamat pak @ganjarpranowo, tidak ada yang ingin dimakamkan di taman makam pahlawan.
Tolong lindungi tenaga kesehatan secara maksimal, jangan dulu bicarakan di mana kami akan dimakamkan," tulis akun @berlianidris.
Tweet itu kemudian diposting oleh Ganjar Pranowo dan dirinya menyampaikan maaf.
Ganjar Pranowo mengatakan kalau dirinya tak ada maksud buruk atas kebijakan tersebut.
"Saya terus berusaha membantu, mohon maaf kalau panjenengan dokter @berlianidris tidak setuju
cc @PERAWATPPNI @PBIDI," tulis Ganjar Pranowo.
Akun @berlianidris juga mengungkap betapa tenaga medis saat ini masih sangat kekurangan APD.
Akibatnya, para tenaga medis mengenakan jas hujan saat menjalankan tugasnya.
"Tolong pemerintah sediakan lebih banyak lagi APD, bukan hanya utk RS khusus COVID.
Tetangga jarak 6 rumah dari saya sudah meninggal dunia karena corona, istrinya positif, dua anaknya alhamdulillah tidak. Petugas kesehatan datang ke rumahnya dengan menggunakan APD seadanya," tulisnya.
Ia juga sambil menyertakan foto para tenaga medis yang bekerja mengenakan jas hujan plastik.
"Di RS tempat saya bekerja, seorang dokter, seorang perawat & anaknya yg masih kecil, terinfeksi corona.
Kami girang bukan kepalang mendapatkan donasi APD dari warga yg jumlahnya tak seberapa.
Pakai jas hujan plastik itu rasanya seperti sauna, bikin tdk bisa bekerja," tulisnya lagi.
Atas keluhan tersebut, Ganjar Pranowo pun meminta nomor telepon dokter tersebut.
"Boleh minta no telp anda?
Silahkan DM sy tlp skr," kata Ganjar Pranowo.
Rupanya permintaan Ganjar Pranowo tersebut tak diindahkan sang dokter.
Sang dokter malah meminta untuk tidak diserang oleh Ganjar Pranowo atas Tweet-nya tersebut.
"Maaf Pak Ganjar, saya capek banget malam ini. Ingin istirahat.
Lagipula saya hanya menyampaikan apa yang saya dan banyak dokter rasakan.
Mohon jangan diserang. Terima kasih, Pak," tulisnya lagi.
Ganjar Pranowo pun menjelaskan kalau dirinya tak bermaksud menyerang.
Ia juga menghargai sang dokter yang tak ingin dihubungi.
Lagi-lagi ia meminta maaf jika sang dokter tak berkenan soal TMP.
"Maaf saya tidak menyerang anda, sama sekali.
Pasti panjenengan hari ini berjuang sangat keras mengobati pasien2.
Saya doakan panjenengan sehat terus. Saya sangat hormat pada anda & profesi anda.
Dan mohon maaf kalau anda tidak berkenan saya menyiapkan TMP itu. Salam," tulis Ganjar Pranowo.
Ia juga meminta kepada Warganet lainnya untuk tidak menyerang akun dokter tersebut.
"Yth netizen, siapapun kita tolong jangan ada yg saling serang. Mari sama2 saling menghormati.
Jaga kesehatan, jaga jarak, pakai masker, olah raga.
Terus berdoa agar covid19 segera hilang.
Mari kita dukung tenaga medis yg sdg membantu kita. Salam," tegas Ganjar Pranowo.
Setelah istirahat, sang dokter pun membalas lagi Tweet Ganjar Pranowo.
"Terimakasih doanya, pak @ganjarpranowo
Ide TMP itu baik, tapi saat ini fokus utama pada nakes yg babak belur karena minimnya APD.
Kami masih ke RS tiap hari, sudah ada beberapa yg positif COVID-19, mohon doa agar kami tak tertular.
Kami juga doakan agar bapak sehat selalu," tulisnya.
Dilansir dari Kompas.com, Ganjar Pranowo telah menyiapkanTMP di seluruh Jawa Tengah sebagai lokasi pemakaman jenazah untuk tenaga medis yang meninggal karena Covid-19.
Ganjar telah berkoordinasi dengan sejumlah dinas terkait untuk mengurus administrasi agar penempatan jenazah tenaga medis yang meninggal karena Covid-19 di taman makam pahlawan sesuai aturan.
"Saya sudah perintahkan Dinsos dan Kesra untuk mempersiapkan ini. Satu soal tempatnya, kedua soal administrasinya, agar penempatan seseorang di Taman Makam Pahlawan sesuai," kata Ganjar di Semarang, Sabtu (11/4/2020).
Ganjar Pranowo juga telah berkomunikasi dengan seluruh wali kota dan bupati di Jawa Tengah.
Menurutnya, sebagian besar kepala daerah setuju dengan rencana tersebut.
"Kalau satu dua hari ini selesai proses itu, minggu depan sudah bisa dilaksanakan," terangnya.
Menurut Ganjar, insiden penolakan pemakaman jenazah seorang perawat Covid-19 telah membuat hati seluruh masyarakat Jateng terluka.
"Masa seorang pejuang yang sudah berjuang ditolak. Ini menyakitkan betul, bikin sakit hati," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ganjar Siapkan Taman Makam Pahlawan untuk Tenaga Medis yang Gugur, Dokter: Kami Ingin Selamat Pak