TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor menjelaskan kronologi perpulangan santri Gontor asal Palembang, Sumatera Selatan yang diberitakan positif COVID-19 setelah pulang dari belajar di Pondok Modern Gontor.
“Berdasarkan atas koordinasi kami dengan ketua IKPM Sumsel memang benar ada 1 santriwati yang terindikasi COVID-19 setelah dilakukan rapid test. Tapi ini belum bisa dikatakan benar-benar positif karena masih ada tes lanjutan dengan menguji sampel polymerase chain reaction (PCR) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang,” kata Ketua I PP IKPM Gontor, Adib Fuadi, Selasa (14/4/2020).
Adib menambahkan, jika dari tes PCR hasilnya negatif, maka yang bersangkutan diperkenankan pulang, namun tetap harus menjalani isolasi mandiri. Prosedur ini sudah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan Gugus tugas pencegahan dan penanggulangan COVID-19 Sumatera Selatan.
“Perlu kami jelaskan juga, bahwa santri Gontor yang pulang liburan telah diadakan rapid test, dan hasilnya semua dalam keadaan sehat dan negatif COVID-19. Kepada semua warga IKPM harus selalu waspada dan menjaga kesehatan serta melakukan hal-hal yang positif,” kata Adib.
Sementara itu, Pembimbing IKPM Gontor Cabang Sumsel yang mendampingi penjemputan santri dan satriwati Gontor tiba di Palembang pada Senin (13/4/2020) menjelaskan alur kedatangan santri Gontor di Palembang.
“Saya dari kemarin siang sampai subuh mendampingi dan menjadi tim penjemputan santri dan santriwati. Jadi kemarin itu ada 3 kloter santriwati dari Gontor Putri 3 tiba dengan pesawat Nam Air dan Citylink, lalu dari Gontor Putri 5 dengan Batik Air,” kata Rulius.
“Alhamdulillah semua dinyatakan sehat setelah pemeriksaan di bandara Sultan Mahmud Badarudin Palembang, kecuali 3 orang dari Gontor Putri 5 yang dirujuk ke RS Siti Fatimah karena suhu badan 37 derajat untuk menjalani rapid test,” katanya.
Rulis menambahkan rapid test dilakukan dari pukul 17.00 WIB dan pada pukul 23.00 WIB ada pernyataan dari dokter bahwa santri-santri itu dinyatakan negatif.
“Lalu semua santri dipersilahkan untuk menuju wali masing-masing sambil menunggu surat keterangan sehat. Belum sampai 5 menit pihak RS mengumumkan ulang bahwa ada 5 yang terindikasi, dan 5 menit setelah itu ada pengumuman lagi dari dokter yang berbeda bahwa ada 1 yang terindikasi, setelah itu semua harus diinapkan di rumah sehat gugus tugas.
Menurut pernyataan dokter, hasil rapid test bukanlah menyatakan positif, ini hanya indikasi. Maka 1 santriwati tersebut tadi akan menjalani Swab Test hasilnya akan keluar 5 hari kemudian,” kata Rulis.
Rulius juga menjelaskan ada faktor penting yang harus diperhatikan melihat kondisi santriwati tersebut “Mungkin hanya faktor lelah dalam perjalanan, malam mereka berangkat dari Kediri lalu ke Surabaya, lanjut transit di Jakarta dan langsung menuju Palembang,” katanya.
Perlu diketahui, Pondok Modern Gontor pada saat pandemi Covid-19 ini menyebar, langsung mengambil kebijakan untuk melockdown area Pondok dan hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melewati area dalam Pondok melalui prosedur sterilisasi fisik terlebih dahulu.
Pondok Modern Gontor juga membuat kebijakan tidak lagi menerima paket-paket santri dan jika ada paket akan berhenti di posko penjagaan dan harus melewati proses disinfektasi terlebih dahulu.
Pondok Modern Gontor beberapa waktu lalu juga menerima bantuan langsung dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa timur berupa perangkat cek suhu badan (Termometer Gun) dan 5000 masker diperuntukkan kepada guru-guru dan santri.
Sebelum para santri Gontor pulang ke daerah masing-masing mereka harus melalui proses cek kesehatan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) daerah Ponorogo dengan mengerahkan 10 dokter dan mereka bekerja keras memeriksa kesehatan santri dalam kurun waktu 5-7 hari berturut-turut dan memberikan surat keterangan sehat resmi yang bisa dijadikan dasar acuan kesehatan para santri.
Untuk proses keamanan perjalanan pulang santri-santri, Gontor berkoordinasi langsung dengan aparat kepolisian, TNI agar santri-santri juga nyaman dalam perjalannya.
Pada saat armada bis tiba di Gontor prosedur yang dilakukan oleh pihak rumah sakit Gontor mensterilkan fisik luar dan dalam bis dan dikawal langsung oleh pihak bagian kesehatan, santri dan juga pihak kepolisian.
Sebelum masuk ke dalam bagasi bis semua barang-barang bawaan para santri disatukan disatu tempat dan juga di sterilkan dengan disinfektan. Santri-santri sebelum masuk armada bis mereka semua juga di cek kondisi suhu badan mereka dengan Termometer Gun untuk memastikan kembali kondisi suhu tubuh mereka dan itupun dalam pengawasan pihak kepolisian.
Santri-santri Pondok Modern Gontor juga dibekali masker untuk perlindungan dasar selama perjalanan mereka baik darat maupun udara.
Sebelum perjalananpun santri-santri Gontor mengawali perjalanan mereka dengan berdoa, dan selama perjalanan mereka bermunajat kepada Allah agar diberikan kelancaran dan keselamatan selama perjalanan.