TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Perawatan, Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, A. Yuspahruddin, mengungkapkan kondisi Warga Binaan Pemasyakaratan (WBP) dan petugas pemasyarakatan di rumah tahanan (rutan) dan lembaga pemasyarakatan (lapas) selama pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Sampai saat ini, menurut dia, terdapat 13 orang, yang terdiri dari 10 orang tanpa gejala (OTG) dan tiga orang dalam pengawasan (ODP), terkait corona.
“Sampai saat ini hanya 13 yang masuk kelompok ODP dan OTG,” kata dia, pada sesi diskusi yang diselenggarakan AIPJ2/TAF, Selasa (14/4/2020).
Dia memaparkan alasan 13 orang itu masuk kategori OTG dan ODP.
Baca: Ahmad Sahroni Sebut Perbedaan Aturan Soal Ojol Bikin Polisi Bingung
Pertama, kata dia, dua orang WBP masuk kategori ODP di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Di Bantul, Yogya itu ada dua orang OTG. Itu pulang sidang. Kebetulan ada berita Kepala Kejaksaan Bantul dan Jaksa, dapat berita positif (corona,-red). Dia dibesuk oleh para jaksa. Kami melakukan ODP, dua orang itu,” ujarnya.
Kedua, dia melanjutkan, ada petugas di lapas Salemba sempat berinteraksi dengan dokter. Salah satu dokter dinyatakan positif terinfeksi corona. Akhirnya, kata dia, dokter dan perawat sudah dirumahkan.
Baca: Profil Andi Taufan Garuda Putra, Stafsus Presiden Jokowi yang Tengah Disorot karena Surati Camat
Untuk sementara di Lapas Salemba, kata dia, dikerahkan tenaga kesehatan dari rumah sakit pengayoman.
“Tujuh orang pamping klinik di lapas Salemba. Itu bukan karena ada gejala. Mereka kontak dengan dokter dan salah satu dokter sudah positif. Dokter dirumahkan. Perawat dirumahkan. Kemudian para dokter di Lapas Salemba sudah dirumahkan semua. Tujuh orang pamping diisiolasi,” kata dia.
Terakhir, dia mengaku, menerima informasi ada seorang narapidana kasus narkotika berinisial IBH meninggak dunia, karena menderita sakit saat berada di Rutan Kelas 1 Makassar, Sulawesi Selatan.
Dia menegaskan, IBH meninggal dunia karena menderita sakit diabates dan tidak ada kaitan dengan corona.
“Yang mati di Makassar itu penyakit diabetes. Dan tidak ada hubungan kematian dengan ODP, karena sakit dari awal dari Desember. Dia diabetes dirawat di rumah sakit. Rumah sakit karena dari dalam lembaga pemasyarakatan buat standar itu (IBH,-red) Covid,” kata dia.
Dia mengharapkan agar semua WDP dan Petugas Pemasyarakatan berada dalam kondisi sehat.
“Mudah-mudahan tidak ada di lapas, rutan dari OTG ke ODP kemudian melintas PDP. Mudah-mudahan sehat,” tambahnya.