TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Covid-19 telah berupa untuk malakukan produksi alat pelindung diri (APD) secara mandiri.
Satu bulan sejak dibentuk pada 13 Maret 2020 lalu, Gugus tugas telah menyalurkan sebanyak 725 ribu APD, 13 juta masker bedah serta 150 ribu masker N95.
Hal itu disampaikan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo saat konferensi pers di di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (14/4/2020).
Gugus tugas juga telah menggandeng para peneliti dan periset dari berbagai lembaga dan perguruan tinggi untuk dalam upaya untuk memproduksi APD sendiri.
"Tim ahli gugus tugas, dibantu oleh para peneliti para periset dari berbagai lembaga, perguruan tinggi, dan dunia usaha sedang berupaya memproduksi APD menggunakan komponen lokal dan bersertifikasi WHO serta bisa juga nantinya kedepan memproduksi ventilator," ungkap Doni Monardo.
Baca: Update Covid-19 di DKI Jakarta: Total 2.335 Positif Corona, Ini 10 Kelurahan dengan Kasus Terbanyak
Baca: Update Corona 14 April di Indonesia: ODP 139.137, PDP 10.482, Positif Covid-19 4.839 Kasus
Baca: Update Corona Seluruh Dunia 14 April Malam: Total Kasus 1.937.268, Kematian 120.600
Doni Monardo yang juga kepala BNPB tersebut mengatakan, saat ini pemerintah juga tengah mengupayakan untuk memperbanyak laboratorium pemeriksaan covid-19.
"Gugus Tugas bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan kementerian dan lembaga lainnya terus meningkatkan kemapuan laboratorum."
"Yang semula 3 unit menjadi 12 unit dan selanjutnya menjadi 25 unit, menuju ke 52 unit dan sampai akhirnya diharapkan terdapat 78 unit laboratorium tersebar dan dapat beroperasi dengan baik diseluruh tanah air," kata Doni seperti disiarkan kanal YouTube BNPB.
Doni menyebut gugus tugas juga telah mendistribusikan 800 ribu rapid tes ke berbagai provinsi di Indonesia.
Bersama Kementerian PUPR, Gugus Tugas juga terus meningkatkan kapasitas rumah sakit untuk penanganan covid-19.
Saat ini telah siap sebanyak 635 rumah sakit rujukan dengan daya tampung 1.515 ruang isolasi untuk pasien dengan kriteria berat dan kritis.
"Sedangkan untuk menampung pasien sedang telah disiapkan rumah sakit darurat wisma atlet yang bisa menampung 2.000 pasien dan rumah sakit darurat di pulau galang yang mampu menampung 400 pasien serta juga tempat observasi di Pulau Natuna," terangnya.
Baca: Panduan Cara Klaim Token Listrik Prabayar Gratis dari PLN: Login di www.pln.co.id atau via WhatsApp
Baca: 6 Cara Dapat Kartu Pra Kerja, Daftar di www.prakerja.go.id, Simak 3 Syaratnya!
Baca: Diberikan Selama 3 Bulan, Ini Syarat Agar Dapat BLT Rp 600 Ribu
Sementara itu di kesempatan yang sama, juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto mengatakan pemerintah telah mengintegrasikan data terkait pasien covid-19 dari daerah hingga pusat.
"Pada hari ini setelah ditetapkan sebagai salah satu bencana nasional maka seluruh integrasi data yang kita bangun mulai dari desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan seterusnya sampai ke pusat, berada dalam satu sistem berada dalam satu kendali data," kata Yuri.
Hingga Selasa (14/4/2020), data orang dalam pemantauan (ODP) dari seluruh Indonesia berjumlah 139.137 orang.
Sementara untuk pasien dalam pengawasan (PDP), berjumlah sebanyak 10.482 orang.
"Pasien dalam pengawasan sampai dengan saat ini ada 10.482 orang, sudah terkonfirmasi covid-19 melalui PCR real time sebanyak 4.838 orang," ungkap Yuri.
Pemerintah telah melakukan tes terhadap 33.678 spesimen dari 31.628 orang dengan menggunakan metode PCR.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.839 dinyatakan positif terinfeksi covid-19 dan 26.789 orang negatif.
"33.678 spesimen yang sudah kita periksa ada 31.628 orang dan hasil positif 4.839 orang, hasi negatif adalah 26.789 orang," terang Yuri.
Yuri mengatakan, kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 282 kasus baru dari sebelumnya.
Kasus sembuh dari Covid-19 juga bertambah sebanyak 46 kasus dari laporan sebelumnya yang berjumlah 380 kini menjadi 426 pasien yang sembuh.
Namun demikian, angka kematian dari kasus positif Covid-19 juga mengalami pengingkatan.
Dari sebelumnya 399 kasus menjadi 459 kasus kematian, bertambah 60 kasus baru.
Yuri mengimbau pada masyarakat agar tetap disiplin untuk mengikuti arahan berada di rumah, menjaga jarak, serta bekerja, belajar, beribadah dari rumah.
Masyarakat juga harus mengenakan masker ketika berada di luar rumah.
(Tribunnews.com/Tio)