Karyawan Anh yang memantau ATM beras itu tidak ingin berkomentar banyak.
Namun Anh sendiri mengatakan pada pemerintah, bahwa dia ingin orang-orang memiliki akses untuk mendapatkan makanan secara mudah.
Dia merujuk kondisi perekonomian Vietnam dan dunia yang sedang dilanda krisis kesehatan ni.
"Saya menyebut mesin ini sebagai 'ATM beras' karena orang dapat menarik beras dari sana"
"Meyakinkan bahwa masih ada orang baik di luar sana yang ingin memberi mereka kesempatan kedua," katanya.
Sementra itu, Ly salah satu warga terdampak pandemi ini dan hidup di pinggiran Vietnam.
Setelah mendengar perihal ATM beras ini dia langsung mencarinya ke kota dan merasa takjub.
"Saya membaca tentang ATM beras ini di internet. Saya datang untuk memeriksanya, dan tidak bisa percaya itu keluar dengan nyata."
"Saya sangat berharap para sponsor akan terus melakukan ini sampai akhir pandemi," kata Ly.
Upaya Pemerintah Vietnam Tanggulangi Dampak Wabah Corona
Mengutip Vietnam Briefing, sejumlah langkah dilakukan pemerintah Vietnam demi menanggulangi wabah ini.
Antara lain menangguhkan ekspor beras, namun perkembangan terakhir mengatakan bahwa otoritas akhirnya membuka kembali ekspor pada April ini.
Sebanyak 400.000 ton beras rencananya akan diekspor.
Kemudian pemerintah juga menunda pembayaran pajak sewa tanah demi membantu bisnis yang terdampak corona.
Melangkah ke pelayanan kesehatan, siapa pun yang mengunjungi fasilitas medis akan diperlakukan sebagai pasien yang diduga COVID-19 dan akan diuji sesuai dengan Kementerian Kesehatan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)