News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Gara-gara Ulah Pasien yang Tak Jujur, Sejumlah Dokter di Makassar Tertular Virus Corona

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi -

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar menyatakan, beberapa dokter residen di Kota Makassar yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Humas IDI Kota Makassar Wachyudi Muhsin mengatakan, Rabu (15/4/2020) subuh,  ada dua dokter residen yang sudah diisolasi di Rumah Sakit Tajuddin Chalid Makassar.

Meski enggan merinci jumlah keseluruhan dokter residen yang terpapar, Wachyudi mengatakan, para dokter diduga terpapar dari warga yang memeriksakan diri dan tidak jujur pernah kontak dengan pasien Covid-19 atau pernah datang ke daerah pandemi Covid-19.

Beberapa dokter terpapar dalam hal ini residen yang berada di barisan terdepan dan tertular ada banyak hal.

"Pertama dari masyarakat pasien yang tidak jujur. Kan sekarang ini yang paling banyak orang tanpa gejala," kata Wachyudi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon Rabu sore.

Baca: Twindy Rarasati Umumkan Dirinya Terjangkit Virus Corona, Karina Salim Kirim Doa

Baca: Ketua DPRD DKI: Selamat, Akhirnya Warga Jakarta Punya Wagub

Baca: Ini Alasan Ridwan Kamil Lakukan PSBB di Bodebek: Pandemi Covid-19 adalah Masalah Bersama

Baca: Cara Urus Kartu Pra Kerja, Daftar di www.prakerja.go.id hingga Survei Kebekerjaan

Selain disebabkan masyarakat yang tidak jujur, hingga kini seluruh rumah sakit dan puskesmas di Kota Makassar masih kekurangan alat pelindung diri (APD).

Hal ini membuat dokter residen rentan terpapar virus corona dibanding para dokter yang menangani pasien Covid-19 yang sudah dilengkapi dengan APD.

Wachyudi meminta pemerintah lebih serius dalam menyiapkan APD bagi tenaga medis apalagi saat ini bantuan APD untuk tenaga medis yang dicatat IDI Kota Makassar mayoritas disumbangkan dari warga dan pihak swasta.

"Tolong pemerintah segera mungkin menurunkan anggarannya. Katanya ada Rp 500 miliar. Turunkanlah ke kami-kami ini karena APD-nya masih kurang. Bukan hanya APD, tapi bagaimana seluruh dokter dilengkapi dengan rapid test kan rapid test ini terbatas, butuh uang beli rapid testnya," ujar Wachyudi.

Saat ini, IDI Kota Makassar terus rutin berkeliling ke rumah sakit untuk memantau kesehatan para tenaga medis yang menghadapi langsung pasien.

Setidaknya, kata Wachyudi, ada sekitar 300 dokter yang bakal melakukan rapid test setelah IDI mendapatkan alat rapid dari sumbangan pihak swasta.

IDI Kota Makassar keliling terus membagikan APD dari donasi-donasi dari masyarakat dan swasta.

"Kami berikan juga ke dokter yang di rumah sakit pemerintah karena IDI tugasnya melindungi dokter sejawat dimanapun dia berada. Tidak melihat dia punya institusi," tutur Wachyudi. (Kontributor Makassar, Himawan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lagi, 2 Dokter Residen di Makassar Terinfeksi Covid-19,Diduga Tertular dari Pasien Tidak Jujur"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini