TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Karawang Cellica Nurrachadian kini bisa menarik nafas lega, ia telah dinyatakan sembuh dari wabah mematikan yaitu virus corona atau Covid-19.
Dari hasil pemeriksaan swab (usap tenggorokan) kedua, wanita cantik tersebut itu dinyatakan negatif dari Covid-19.
Sebelumnya ia sempat dinyatakan positif covid-19 dan dirawat di rumah sakit selama tiga pekan.
”Tak hanya hasil swab yang negatif, hasil cek darah dan rontgen Ibu Bupati juga baik,” kata juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan penyebaran Covid-19 Karawang, dr. Fitra Hergyana, Senin (13/4) petang.
Sementara hasil tes swab kedua untuk 4 pasien lainnya yang merupakan ajudan Cellica dan pejabat dinas Pemkab Karawang, yakni Asep Aang Rahmatullah, Eka Sanatha, Ade Sudiana, dan Herlin, masih belum dikeluarkan pihak Balitbangkes Kemenkes RI.
Baca: Ridwan Kamil Segera Kirim Surat pada Kemenkes Minta Izin PSBB Jilid Dua, Kini untuk Bandung Raya
Baca: Mulai Hari Ini, Layanan Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Dihentikan Sementara
Baca: Menilik Tugas dan Syarat Menjadi Sekjen PSSI
”Yang lainnya masih menunggu hasil. Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera keluar dan pasti kami langsung informasikan kepada masyarakat,” kata dr. Fitra.
Fitra mengatakan, Bupati Cellica bisa kembali pulang ke rumah setelah sebelumnya dirawat di RSUD Karawang selama 20 hari.
Namun meski telah dinyatakan sembuh, Cellica tetap harus menjalani isolasi lanjutan di rumah selama 14 hari sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan RI.
Cellica sendiri kemudian membagikan kisahnya selama menjalani isolalasi di RSUD Karawang, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Paru.
Cellica, bersama ajudan dan tiga pejabat dinas lainnya, dinyatakan positif Covid-19 pada 24 Maret 2020.
Mereka terjangkit Covid-19, diduga dari kluster penyebaran acara Musyawarah Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jawa Barat (Musda HIPMI Jabar) di Hotel Swiss Bell-Inn Karawang, Jawa Barat, Senin (9/3/2020).
Sebelum dinyatakan positif terpapar Covid-19, Cellica sempat sesak napas saat memberikan sambutan pada pelantikan kepala desa hasil pilkades serentak pada 20 Maret 2020. Saat naik ke podium dan berpidato, Cellica batuk-batuk.
”Saya agak sesak,” kata Cellica lalu memanggil Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari untuk melanjutkan sambutannya.
Namun, suhu tubuhnya saat itu masih normal. Ia pun mengira sesak napasnya akibat kelelahan. Sore harinya Cellica menjalani tes swab untuk memastikan kondisinya.
Kemudian pada 24 Maret 2020, ia dinyatakan positif Covid-19 bersama ajudan dan tiga pejabat lainnya. Cellica kemudian menjalani isolasi satu ruang dengan ajudannya.
"Insya Allah dengan ketetapan-Nya kami diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri kami, agar lebih baik dan bermanfaat bagi orang banyak," ungkap Cellica dilansir dari unggahan instagramnya, Selasa (14/4).
Cellica mengaku mengambil hikmah dari apa yang ia alami. Selama diisolasi ia mengaku menjadi lebih fokus beribadah dan melakukan kegiatan bermanfaat, salah satunya membaca buku.
"Selama ini karena kesibukan jarang saya lakukan (membaca buku)," kata dia.
Selain istirahat cukup dan teratur, pola makan teratur juga ia lakukan. Asupan gizi juga dijaga dengan mengonsumsi vitamin, susu, juga obat dari dokter. Selain itu ia juga selalu meminum air hangat, menjaga agar tenggorokannya tidak sakit.
"Banyak makan buah dan sayur," kata Cellica.
Cellica juga mengungkapkan bahwa anak-anaknya senantiasa menjadi penyemangat saat berjuang melawan Covid-19. Juga keluarga dan ayahnya yang senantiasa memberi semangat dan doa.
"Mereka penyemangat kami untuk berjuang selama 20 hari," ungkap Cellica.
Selama menjalani isolasi, politisi asal Partai Demokrat ini melakukan work from hospital (WFH). Ia tetap berkomunikasi serta berkoordinasi perihal pencegahan dan penanganan Covid-19 di Karawang. "Dengan Wakil Bupati, Sekda, Muspida kami selalu berkoordinasi," kata Cellica.
Cellica pun mengucapkan terimakasih kepada dokter dan perawat yang tak lelah merawatnya juga pasien lainnya. Ia juga berucap terimakasih kepada petugas kebersihan yang setiap hari membersihkan ruangannya.
"Saya mengetahui banget rutinitas di rumah sakit. Dan mereka (dokter, perawat, petugas non medis) dengan berani, ikhlas, tegar membantu kami semua," kata dia.
Selain itu ia berterimakasih kepada masyarakat yang senantiasa mendoakannya. Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk berjuang bersama melawan Covid-19. Salah satunya mematuhi anjuran pemerintah.
Cellica adalah kepala daerah ketiga di Jawa Barat yang terkena positif Covid-19. Sebelumnya, ada Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Kini, seluruhnya dinyatakan negatif Covid-19.
Hingga Selasa (14/4), orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Karawang berjumlah 2.747.
Saat ini ada 1.196 orang yang dipantau oleh dinas kesehatan selama 14 hari. Adapun 1.551 orang di antaranya telah selesai menjalani masa pemantauan.
Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) adalah 86 orang. Sebanyak 26 orang dalam perawatan, 57 orang dinyatakan sembuh, dan 3 orang meninggal.
Perawatan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang, RS Hermina Karawang, dan RS Paru Karawang.
Cellica sendiri merupakan pasien positif Covid-19 pertama di Karawang yang dinyatakan sembuh dari virus mematikan itu. dr Fitra mengatakan, pada Senin (13/4) lalu tidak ada penambahan kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Karawang.
Sebelumnya, sempat dikabarkan adanya kasus positif Coronavirus disease 2019 (Covid-19), seorang balita berusia 1 tahun, namun setelah melakukan tes rapid ulang, balita tersebut dipastikan tidak terinfeksi Covid-19.
"Balita itu menjalani proses pemeriksaan rapid tes dua kali di RS Paru Jatisari, tapi dua-duanya negatif," kata Fitra.
Dijelaskan juga, kedua orangtua balita tersebut juga sudah di tes rapid dan hasilnya negatif. Namun, karena kondisi belum memungkinkan, balita tersebut tidak diperbolehkan pulang oleh pihak RS Paru untuk sementara waktu.(tribun network/git/dod)