TRIBUNNEWS.COM -- Tekanan dari lingkungan, tetangga juga teman di luar profesi menjadi ganjalan bagi seorang petugas pemakaman pasien Covid-19.
Profesi yang kini ia emban, membuat Wadi (40) tak lepas dari diskriminasi.
Tindakan tersebut malahan didapat Wadi dari temannya.
"Mereka seperti bercanda saja gitu. Jadi kalau saya datang disebut ada virus datang dan langsung menjauh dari saya," kata Wadi ditemui Wartakotalive.com di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (16/4/2020).
Wadi sempat sedih karena mendapat perlakuan seperti itu.
Ia juga sempat kesulitan menjelaskan pada teman-teman dan lingkungan tempat tinggalnya.
Selama bertugas memakamkan jenazah pasien Covid-19, Wadi dan 39 petugas pemakaman pasien Covid-19 di TPU Tegal Alur selalu memakai kelengkapan.
Mereka juga diwajibkan menggunakan alat pelindung diri ( APD ).
Meski demikian, Wadi tetap saja dikucilkan.
Wadi menjelaskan ia dan petugas lainnya diberikan fasilitas rutin pemeriksaan cepat setiap 10 hari.