News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Korban Meninggal Corona Bertambah Setiap Hari, Sopir Mobil Jenazah di Jakarta: Itu Buat Kami Sedih

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembawa Acara, Najwa Shihab (kiri) dan Muhammad Nursyamsurya (kiri) dalam acara Mata Najwa, Rabu (15/4/2020) (YouTube Najwa Shihab)

TRIBUNNEWS.COM - Petugas Mobil Jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya mengaku sedih ketika korban meninggal terus bertambah.

Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (16/4/2020).

Syam menyebutkan mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir adalah tugasnya.

Baca: Menangis, Sopir Mobil Jenazah Corona Minta Masyarakat Taati PSBB: Kurangi Pekerjaan Kami, Sedih

Dan memang bersama rekannya harus tetap menjalankan kewajiban itu.

Namun, terkadang terselip rasa khawatir saat harus mengantar jenazah korban virus corona atau Covid-19.

Bagi Syam, rasa yang timbul itu masih masuk akal sebagai seorang manusia.

Petugas Mobil Jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya mengaku sedih ketika korban meninggal terus bertambah. (Tangkap layar kanal YouTube Najwa Shihab)

Akan tetapi, dari hari ke hari jumlah korban meninggal dunia semakin bertambah.

Kondisi itu justru membuat Syam dan rekan-rekannya menjadi sedih.

"Pertama kami itu memang tugas, kami harus menjalankan itu," terang Syam.

"Rasa khawatir pasti ada, manusiawi."

"Tapi hari ke hari karena bertambahnya yang meninggal itu yang membuat kami sedih," imbuhnya.

Syam menuturkan, saat awal bekerja mengantar jenazah korban corona terasa biasa saja.

Baca: Cerita Sopir Mobil Jenazah DKI Jakarta, Sehari Bisa Antar Puluhan Korban Meninggal Dunia

Baca: Twindy Rarasati Positif Corona, sang Kembaran Twinda Beri Dukungan: Si Paling Kuat, Cepet Sembuh Ya

Pihak dinas sudah menjalankan pekerjaan itu sejak awal ada pasien yang meninggal dunia.

Tapi ternyata semakin hari korban justru terus berjatuhan.

Sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapkan untuk melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

PSBB dilakukan untuk memutus rantai serta mengurangi risiko penularan.

Di Jakarta, PSBB sudah berlaku sejak Jumat (10/4/2020) kemarin dan akan diterapkan selama 14 hari ke depan.

Namun dalam penerapan PSBB, masih banyak masyarakat yang memenuhi jalanan ibu kota.

DIMAKAMKAN - Tim medis dan Petugas melakukan prosesi pemakaman jenazah orang dengan Covid-19, TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta barat. Senin (13/4/2020). Mereka melakukan pemakaman ini dengan menggunakan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dan WHO. (Wartakota/Nur Ichsan) (Wartakota/Nur Ichsan)

Syam menjelaskan, jalanan masih penuh dengan kendaraan hingga terjadi macet.

Seharusnya, masyarakat dapat mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh pihak pemprov.

Setiap harinya, Syam harus mengantar jenazah ke pemakaman dan itu terus bertambah.

"Jalanan Jakarta itu masih penuh macet," terang Syam.

"Harusnya mereka tahu apa yang kami sedang kerjakan sekarang."

Baca: Berharap Tak Terulang, Suami Perawat Pasien Corona yang Jenazahnya Ditolak: Rasanya Pahit, Getir

Baca: Yakin Pandemi Virus Corona Selesai Akhir Tahun, Jokowi Optimis Pariwisata Bakal Kembali Bergeliat

"Kami memakamkan jenazah ini yang tiap hari bertambah," tambahnya.

Kemudian Syam meminta agar masyarakat dapat tetap berada di rumah selama beberapa hari ke depan.

Hal tersebut agar dapat mengurangi jumlah korban terkait virus corona.

Sehingga diharapkan juga dapat mengurangi pekerjaan Syam sebagai sopir mobil jenazah.

Syam mengaku, sedih melihat jenazah yang harus diantar ke tempat peristirahatan terakhir tanpa keluarga.

Sopir mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya di Mata Najwa, Trans 7, Rabu (15/4/2020) (YouTube Najwa Shihab)

"Tolong ikuti instruksi dari pemerintah, diam di rumah," jelas Syam.

"Kurangi pekerjaan kami, sedih lihatnya setiap hari," imbuhnya.

Bahkan Syam sendiri ingin naik sebuah truk dan berteriak di sepanjang jalan.

Syam ingin benar-benar meminta tolong pada masyarakat untuk diam di rumah dan ikuti peraturan.

Karena masyarakat pasti sedih apabila harus mengetahui berapa banyak jenazah yang diurus setiap harinya.

Baca: Twindy Rarasati Positif Corona, Enzy Storia hingga Gading Marten Tetap Beri Dukungan

Baca: Antisipasi PHK Akibat Corona, PDIP Dorong Program Padat Karya

Jenazah yang meninggal karena corona, harus dimakamkan tanpa ada sanak saudara yang mengantar.

Bahkan, tak ada orang yang mendoakan jenazah tersebut.

"Saya pengin naik pake tronton teriak di jalanan kepada masyarakat," ungkap Syam.

"Ayo tolong kalian diam di rumah dan ikuti anjuran pemerintah kalau tahu berapa banyak jenazah yang harus di antar pasti sedih."

"Karena jenazah tidak ada yang diantar, tidak ada yang doain," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Febia Rosada)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini