News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Media Asing Soroti Dokter di Indonesia yang Pakai Jas Hujan Plastik karena Kekurangan APD

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Media asing ikut menyorot aksi para dokter di Indonesia yang memakai jas hujan plastik karena kekurangan APD.

TRIBUNNEWS.COM - Media asing ikut menyorot aksi para dokter di Indonesia yang memakai jas hujan plastik karena kekurangan APD.

Satu di antaranya media asal Prancis, France24 yang membeberkan jumlah dokter yang meninggal akibat virus corona.

Sejak wabah ini merebak di Indonesia, sebanyak 24 dokter meninggal setelah berjuang di garda terdepan.

Selain itu, media itu juga menyoroti tim medis Indonesia yang kekurangan alat pelindung diri (APD) dalam menjalankan tugasnya. 

Selain kekurangan APD, rumah sakit juga tidak memiliki banyak ventilator canggih.

Keadaan ini membuat para dokter memakai jas hujan plastik melawan virus corona.

Baca: Didukung Kemenkop UKM, Pelaku Usaha Terdampak Covid-19 akan Produksi Masker dan APD

Baca: Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Beri Bantuan 2000 APD Untuk Tangani Covid-19

Petugas melakukan proses pemakaman jenazah korban virus corona (Covid-19) di sebuah Taman Pemakaman Umum (TPU), di Jakarta, Rabu (15/4/2020). Proses pemakaman korban positif Covid-19 maupun yang masih berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) harus mengikuti protokol kesehatan, yakni antara lain petugas mengenakan alat pelindung diri (APD), jenazah segera dikuburkan, dan keluarga yang hadir dibatasi seminimal mungkin.  (AFP/Bay Ismoyo)

Para Dokter Angkat Bicara

Seorang dokter di Jakarta, Muhammad Farras Hadyan angkat bicara terkait hal ini.

Hadyan mengatakan, pasokan APD di rumah sakit sangat rendah sehingga rekannya mengandalkan donasi untuk membeli beberapa jas hujan plastik.

"Sisanya bergantung pada pasokan rumah sakit dan mereka harus menunggu," kata Hadyan.

Selain Hadyan, ada pula dokter spesialis paru yang telah berusia 79 tahun, dr Handoko Gunawan.

dr Handoko yang viral karena ikut menangani pasien corona sempat dikarantina karena dicurigai terjangkit virus corona.

"Saya sangat ketakutan dan perawat juga ketakutan," ungkap Gunawan.

dokter Handoko Gunawan (ISTIMEWA)

Beruntung, hasil tes dr Handoko Gunawan negatif.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini