TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi Amerika Serikat, Rita Wilson, dinyatakan sembuh dari virus corona beberapa waktu lalu.
Rita Wilson dan sang suami yang juga aktor Hollywood, Tom Hanks, sempat terinfeksi corona saat berkunjung ke Australia pada 12 Maret 2020 lalu.
Dikutip Tribunnews.com dari theguardian.com, Wilson mengaku mengonsumsi obat klorokuin selama menjalani proses penyembuhan.
Saat itu Wilson dan Hanks tiba di Australia untuk syuting film milik Baz Luhrmann tentang Elvis Presley.
Setelah mereasakan gejala corona, keduanya langsung memeriksakan diri di Rumah Sakit Universitas Gold Coast di Queensland.
Wilson sempat mengalami demam hingga 38.9 derajat celcius.
Baca: Update Corona Global, Jumat 17 April 2020: 144.950 Meninggal Dunia, 546.324 Sembuh dari Covid-19
Baca: Rumah Sakit di Chicago Obati Pasien Covid-19 dengan Obat Remdesivir, Hasilnya Menjanjikan
Akhirnya pihak rumah sakit memberikan obat klorokuin pada Wilson.
"Mereka memberiku klorokuin," ujar Wilson kepada kanal televisi AS, CBS.
Wilson tidak bisa memastikan apakah demamnya mereda karena obat itu atau memang sudah saatnya reda.
"Aku tahu orang-orang sudah lama membicarakan tentang obat ini," ujar Wilson.
"Tapi aku tak bisa banyak berkomentar, aku tidak tahu apakah obatnya bekerja atau memang demamku sudah saatnya menurun," terangnya.
Wilson kemudian membeberkan efek samping klorokuin yang baginya ekstrem.
Baca: VIDEO Warga Guayaquil Ekuador Berjuang Bantu Kuburkan Jenazah Corona
Baca: Pemerintah Dukung Pustaka Bergerak Daring Cegah Pandemi Corona
Mulai dari mual hingga tubuhnya yang menjadi lemas.
Ia berharap orang-orang berpikir lagi jika ingin mengonsumsi klorokuin.
"Demamku memang menurun, tapi klorokuin memiliki efek samping yang ekstrem," kata Wilson.
"Aku benar-benar mual, aku menderita vertigo dan otot-otot di tubuhku terasa sangat lemah."
"Kupikir orang-orang harus sangat mempertimbangkan obat itu," pesannya.
Sementara itu, juru bicara RS Universitas Gold Coast tidak mengonfirmasi apakah benar Wilson dan Hanks mereka beri klorokuin.
Namun ia menyebut bahwa pasien tertentu memang diberi klorokuin.
"Pihak medis Gold Coast sudah menerapkan macam-macam metode pengobatan pada pasien Corona yang parah," ujar juru bicara.
"Klorokuin, hidroklorokuin, dan lopinavir-ritonavir sudah digunakan pada pasien tertentu," paparnya.
Baca: Wabah Corona Hantam UMKM, Ini Cerita Pelaku Terdampak: Usaha Berhenti hingga Dapat Keringanan Kredit
Baca: BNPB Minta Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Donasi Penanganan Corona
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump sempat mengklaim bahwa klorokuin yang merupakan obat malaria itu ampuh untuk pasien corona.
Sedangkan ahli penyakit menular ternama di AS, Dr Anthony Fauci, sudah memeringatkan bahwa belum ada bukti klorokuin bisa manjur untuk corona.
Omongan Trump pun sempat dipercaya oleh seorang pasien corona di Arizona.
Pria tersebut tewas setelah mengonsumsi klorokuin fosfat yang biasa digunakan untuk membersihkan tempat ikan.
"Trump terus berkata bahwa itu (klorokuin) sebenarnya adalah obat (untuk corona)," ujar sang istri.
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)