Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan pihaknya hanya akan melaporkan angka kematian akibat corona yang telah terkonfirmasi positif.
Saat ini angka kematian pasien positif corona di Indonesia telah mencapai 582 orang.
"Tentunya kami tidak memasukan angka di dalam angka ini pasien yang meninggal dalam status belum terkonfirmasi," ujar Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (19/4/2020).
Achmad Yurianto mengatakan bisa saja pasien yang meninggal terkait corona ternyata tidak positif terjangkit Covid-19.
Meski begitu, Achmad Yurianto mengatakan pihaknya akan menambahkan data jumlah kematian, jika sebelum meninggal seorang pasien telah dilakukan pemeriksaan swab dan ternyata hasilnya positif.
Baca: Kisah Perjuangan Perawat Lawan Corona, Diusir hingga Gugur dalam Tugas: Bulan-bulan Ini Penuh Duka
"Bisa saja bahwa ternyata pasien tersebut memang bukan Covid-19. Namun apabila sempat dilakukan pemeriksaan swab dan kita periksa positif, maka akan kita masukan dikonversi konfirmasi Covid-19," ucap Achmad Yurianto.
Dirinya menegaskan tidak seluruh pasien yang meninggal dimasukan ke dalam data kematian.
Hanya yang terkonfirmasi positif yang bakal masuk data kematian akibat corona.
"Sehingga kemudian dijumlahkan karena kita hanya akan melaporkan kasus meninggal konfirmasi positif," kata Achmad Yurianto.
Baca: Pasien Sembuh Menjadi 686, Kasus Positif Virus Corona Masih Masif
Sebelumnya, seperti dilansir Kompas.com, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyebutkan jumlah kematian terkait virus corona di Indonesia mencapai 1.000 orang.
Angka tersebut berbeda dengan yang terakhir disampaikan oleh juru bicara pemerintah terkait Covid-19 Achmad Yurianto yakni 535 orang.
Daeng menjelaskan, jumlah 1.000 tersebut merupakan gabungan antara data korban meninggal dari pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19 dan korban meninggal yang statusnya masih pasien dalam pengawasan (PDP).
10 Cara Pencegahan Virus Corona