Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sri Agustin dan Sofina Izzah menjadi relawan medis penanganan virus Covid-19. Mereka berdua adalah Mahasiswa Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI).
Sri Agustin bergabung menjadi relawan Covid-19 sejak 6 April 2020. Ia ditempatkan di Ruang Intensive Care Unit (ICU) COVID-19 yang langsung berhadapan dengan pasien PDP maupun positif pandemi ini.
Sebagai seorang relawan, Sri menjadi rekan kerja para perawat RSUI. Ia memiliki tugas memberikan perhatian dan membantu memenuhi segala kebutuhan pasien Covid-19.
Sri bercerita, awal mula dirinya bergabung jadi relawan medis ketika mendapat informasi bahwa RSUI membuka panggilan menjadi volunteer.
"Untuk itu saya mendaftarkan diri secara kolektif melalui Pusat Krisis FIK UI," kata Sri dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/4/2020).
Sebelum menjadi relawan medis, Sri menempuh sejumlah tahapan. Seperti seleksi administrasi, wawancara yang dilakukan secara online, serta skrining kesehatan.
Baca: 17 Pedagang Pasar di Padang Positif Corona, 3 Meninggal, Pasar Raya Ditutup 5 Hari
Baca: Bisa Dibuat dalam Setengah Jam, Resep Risoles Ayam Rebung Bisa Jadi Camilan Favorit
Baca: Pentolannya Ditembak, Si Kembar Risman dan Riswan Tak Berdaya Dibekuk Polisi
Bagi Sri menjadi relawan di situasi pandemi ini merupakan sebuah panggilan negara yang wajib dilakukan. Khususnya karena dia adalah seorang perawat.
"Saya sangat terbebani ketika melihat meningkatnya kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan karena pasien terus bertambah dari hari ke hari," ungkap Sri.
Menjadi relawan medis penanganan virus Covid-19, Sri tak menemukan kendala berarti dalam perkuliahan. UI memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sejak Covid-19 merebak di Indonesia.
“Sejauh ini saya belum mengalami kendala berarti, saat harus berkuliah sambil menjadi relawan. FIK UI membebastugaskan mahasiswa berpartisipasi dalam kuliah online saat menjadi relawan, namun untuk tugas-tugas tetap dapat saya kerjakan di saat free," ungkap Sri.
Sri bekerja selama 5 - 6 hari kerja dimana per harinya menjalani satu shift. Shift kerja terbagi dalam tiga yaitu, shift pagi dan shift siang masing-masing sebanyak 7 jam, dan shift malam sebanyak 12 jam.
Bagi Sri, pengalaman paling berkesan selama bekerja sebagai relawan adalah melihat keadaan umum pasien yang semakin hari semakin baik. Sri juga merasa bangga ketika memperoleh dukungan dari keluarga pasien maupun masyarakat.
“Hal tersebut merupakan 'vitamin C' bagi saya dan tenaga kesehatan serta tenaga medis lainnya. Juga merupakan sumber kekuatan dalam memberikan pelayanan yang terbaik,” ujar Sri.