News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kemarin Indonesia, Kini Singapura Jadi Negara dengan Kasus Corona Tertinggi di Asia Tenggara

Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang, yang memakai masker sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus novel COVID-19, tiba di pos pemeriksaan Woodlands di Singapura pada 17 Maret 2020, dari seberang jalan lintas negara bagian selatan Malaysia, Johor.

TRIBUNNEWS.COM - Setelah Indonesia, kini Singapura menjadi negara dengan kasus virus corona tertinggi di Asia Tenggara.

Meski menggeser Indonesia menjadi kasus Corona tertinggi di Asia Tenggara, jumlah kematian di Singapura akibat Covid-19 sangat sedikit.

Jumlahnya tak sampai 1 persen, bahkan tak sampai 0,5 persen.

Bagaimana itu bisa terjadi? Simak uraiannya berikut ini.

Baca: Pasien Positif Corona Asal Majalengka Meninggal Dunia, Diduga Tertular Saat Ikut Acara di Lembang

Baca: Perppu Penanganan Corona Digugat ke MK, Mahfud MD: Saya Bergairah Kalau Ada yang Gugat

Singapura melaporkan 1.426 kasus baru virus corona pada Senin (20/4/2020).

Sehingga, total kasus di Negeri Merlion menjadi 8.014.

Angka tersebut membuat Singapura menjadi negara dengan kasus Corona tertinggi di Asia Tenggara.

Melansir Channelnewsasia.com, Kementerian Kesehatan Singapura dalam konferensi pers, Senin (20/4/2020), mengatakan, "sebagian besar" kasus baru adalah pemegang izin kerja yang tinggal di asrama pekerja asing.

Baca: Kisah Petugas Ambulans Selama Pandemi Corona, Gunakan APD 3 Jam dan Buang Kasunya

Baca: Siti Badriah Bersyukur Masih Punya Tabungan di Tengah Pandemi Virus Corona

"Kami masih bekerja melalui perincian kasus, dan pembaruan lebih lanjut akan dibagikan melalui siaran pers Kementerian Kesehatan yang akan dikeluarkan malam ini," kata Kementerian Kesehatan.

Sebanyak 18 asrama pekerja asing telah ditetapkan pemerintah Singapura sebagai wilayah isolasi.

Seorang komuter yang mengenakan masker sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona COVID-19, menunggu tumpangan di stasiun kereta Mass Rapid Transit di Singapura pada 18 Maret 2020. (Catherine LAI / AFP)

Hal ini disebabkan, jumlah kasus virus corona di asrama pekerja migran tersebut terus meningkat.

Hingga Minggu (19/4/2020) kemarin, kluster asrama S11 Dormitory @Punggol tetap yang terbesar, dengan 1.508 kasus virus corona terkonfirmasi.

Baca: Perjuangan Sopir Taksi Online di Tengah Pandemi Corona: Dapat 5 Penumpang Saja Sudah Alhamdulillah

Baca: Setelah Corona dan Covid, Ibu di India Beri Nama Bayi Sanitiser karena Lahir Saat Pandemi

Kluster terbesar berikutnya adalah Sungei Central Lodge, dengan 521 kasus.

Semua pemegang izin kerja dan pemegang S Pass di sektor konstruksi, harus tinggal di asrama atau rumah sampai 4 Mei nanti sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19.

Kementerian Tenaga Kerja serta Otoritas Bangunan dan Konstruksi (BCA) mencatat, peningkatan kasus baru-baru ini dalam jumlah pekerja asing yang terinfeksi virus corona sebagian besar terkonsentrasi di asrama.

Meski memiliki 8.014 kasus, Singapura hanya mencatat 11 kematian.

Sementara Indonesia punya kasus tertinggi kedua di Asia Tenggara, dengan 6.757 kasus dan 582 kematian, kemudian Filipina 6.259 kasus dan 409 kematian.

Baca: Update Corona Dunia 20 April 2020 Malam: Tambah 1.294 Kasus, Iran Geser China

Baca: Bantu Warga Terdampak Corona, Panjaitan se-Jabodetabek Salurkan 3.000 Paket Sembako

Baca: Tom Hanks Kisahkan Pengalamannya Jadi Figur Publik yang Positif Virus Corona, Istri Alami Masa Sulit

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Singapura Tertinggi di Asia Tenggara, Tembus 8000 Kasus Covid-19, Tapi Kematian Tak Sampai 1 Persen

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini