TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah anak kecil melakukan donasi untuk membeli alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis yang menangani pasien virus corona.
Kisah inspiratif dari anak kecil ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Mereka rela memberikan uang hasil tabungan untuk tenaga medis yang tengah berjuang di garda terdepan.
Berikut sejumlah anak yang berdonasi untuk membeli APD, yang Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber;
Kanaya
Bocah yang masih duduk di bangku kelas tiga SD bernama Kanaya, rela menunda keinginannya untuk membeli koper.
Diantar oleh ayahnya yang berprofesi sebagai polisi, Kanaya menyerahkan tiga celengannya.
Uang tersebut ia kumpulkan selama dua tahun, untuk membeli koper sebagai tempat mainan.
Baca: Adik Zee Zee Shahab Pakai APD Curi Perhatian, Dulu Artis FTV Kini Dokter yang Rawat Pasien Covid-19
Namun, bocah asal Maumere, Sikka, NTT ini, memilih untuk memberikan seluruh koin dan lembaran uang tersebut untuk membeli APD.
"Semua uang ini untuk beli koper untuk naruh mainan kalau lagi mudik."
"Tenaga medis lagi kekurangan APD, jadi ini (uang) buat beli APD dulu," ujar Kanaya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (20/4/2020).
Azrilia
Selanjutnya, ada Azrilia, anak berusia 7 tahun asal kabupaten Bandung Barat.
Azrilia berharap uang tabungannya bisa digunakan untuk membeli masker untuk memenuhi kebutuhan tim medis.
"Buat beli masker, dikasih ke dokter," ungkapnya dengan lugu.
Mochamad Hafidh
Kisah inspiratif dari Mochamad Hafidh dibagikan oleh Polsek Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, dalam akun Instagram @polsekdayeuhkolot1, Kamis (16/4/2020).
Bocah berusia 9 tahun tersebut awalnya datang ke Polsek Dayeuhkolot ditemani ibunya.
Ia membawa kaleng yang berisikan uang pecahan koin mulai dari pecahan Rp 100, Rp 500, dan Rp 1000, dengan jumlah total Rp 453.300.
Baca: Bantu Tenaga Medis, Satgas Lawan Covid-19 DPR Salurkan APD ke Rumah Sakit Moewardi Solo
Kemudian, ia ingin memberikan uang tersebut melalui Polsek Dayeuhkolot untuk membantu membeli APD.
"Kami dari Polsek Dayeuhkolot sangat terharu dengan sikap seorang anak kecil yang berhati mulia yang tiba-tiba datang ke Polsek Dayeuhkolot ingin membantu penanganan virus Corona (Covid-19) dengan memberikan uang tabungan untuk membeli APD (Alat Pelindung Diri).
Tidak bergelimang harta dan uang dengan kondisi pas-pas an namun sanggup untuk berbagi tidak semua orang mampu berbuat seperti demikian," ujar Kompol Sudrajat, yang tertulis dalam unggahan tersebut.
Yasmin
Bocah 6 tahun asal Makassar bernama Yasmin Saman, juga menyumbangkan isi celengannya untuk membeli APD bagi tenaga medis.
Siswi kelas 1 SD itu mendatangi langsung posko Jurnalis Peduli Kemanusiaan (JPK) di Sekretariat AJI Makassar di Jalan Toddopuli VII, Kecamatan Manggala, Makassar, Jumat (3/4/2020) siang.
Isi celengan yang berisi uang koin berjumlah Rp 448.800 tersebut langsung disumbangkan oleh Yasmin.
"Terus berjuang dokter-dokter, perawat, semua tenaga kesehatan. Harus bisa sembuhkan banyak orang," kata Yasmin, dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/4/2020).
Sang ibu, Mardiana Rusli mengatakan, seluruh isi tabungan Yasmin merupakan uang jajan yang disisihkannya selama 2 tahun.
Keenan
Terakhir ada bocah berusia 4 tahun dari Kabupaten Sampang, Jawa Timur, bernama Raden Keenan Ronauli Wahyudi, yang juga merelakan isi celengannya untuk membeli APD.
Ayah Keenan, Rony Wahyudi mengungkapkan, awalnya Keenan melihat tayangan televisi tentang seorang tenaga medis di Jakarta yang ditolak masuk ke indekos karena menangani pasien corona.
Baca: Alasan Tenaga Medis Tetap Tertular Covid-19 meski Pakai APD Lengkap, Ini Kata dr Risky Akaputra
Saat itu, ia merasa sedih dan bertanya kepada ayahnya, kenapa tenaga medis tersebut menangis.
Namun, Rony saat itu tak menjelaskan secara detail alasan tenaga medis tersebut menangis.
"Pada waktu mengeluarkan air mata dan menangis, setelah itu spontan anak saya menghampiri kami."
"Dia tanya 'kenapa ya itu', spontan saya jawab saja 'dokternya sakit," ungkap Rony, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (19/4/2020).
Setelah mendengar jawaban ayahnya tersebut, Keenan langsung mengambil celengannya.
"Dia langsung balik ke mejanya, dia ambil celengannya," ujarnya.
"Ini (celengan) buat Pak Dokter beli obat biar enggak nangis," kata Rony menirukan perkataan Keenan.
Orangtua Keenan lalu berpikir untuk mengantar anaknya ke Surabaya untuk menyerahkan uang hasil celengan.
"Waktu itu juga saya dan istri saling pandang-pandangan seakan malu sebagai orangtua," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Kontributor Makassar, Himawan)