News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pakar Epidemiologi Sebut PSBB Seharusnya Dilakukan Secara Nasional Karena Corona Sudah Jadi Pandemi

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Virus Corona

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyoroti soal pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah dijalankan di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut Pandu, seharusnya PSBB dilakukan secara nasional, bukan per wilayah.

Dirinya mengacu pada apa yang menyebabkan PSBB diberlakukan.

"Tidak ada istilah PSBB provinsi. Kalau penyakit lain mungkin iya, tapi ini sudah pandemi, apalagi sudah ditunjang dengan penetapan bencana nasional," ujar Pandu dalam Webseminar AIPI bertajuk Corona dan Daya Tahan Sosial Politik, Rabu (22/4/2020).

Baca: BREAKING NEWS - PSBB DKI Jakarta Diperpanjang Menjadi 28 Hari, Berakhir 22 Mei 2020

Pandu mengatakan ada konflik soal PSBB yang berjalan sekarang.

Terlebih soal masih adanya wilayah yang ditolak karena belum memenuhi syarat menurut Kementerian Kesehatan.

"Kemenkes tidak paham ini, dengan menolak beberapa wilayah melakukan PSBB karena sedikit kasus positif misalnya. Apakah kita harus menunggu sebagian rumah terbakar baru kemudian melakukan pencegahan?" ujarnya.

Prioritas negara sekarang di tengah pandemi ini, dikatakan Pandu, adalah agar warga negaranya berada dalam perlindungan negara.

Baca: IPW Sebut Menkumham Harus Minta Maaf Terkait Napi yang Kembali Berulah Setelah Ikut Asimilasi

"Melindungi segenap bangsa indonesia, ini penting sekali, dan ini yang harus diprioritaskan, bukan berarti tidak mementingkan yang lainnya," katanya.

Seperti diketahui, ada sejunlah wilayah yang mengajukan PSBB tetapi ditolak Kementerian Kesehatan, di antaranya Provinsi Gorontalo.

Setelah pemerintah pusat menolak usulan Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejumlah kebijakan disiapkan untuk meredam wabah Covid-19.

Melalui rapat yang menggunakan konferensi video dengan bupati dan walikota serta Forkopimda, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie menyiapkan langkah untuk mencari alternatif rencana pembatasan sosial daerah, Senin (20/4/2020).

Baca: 5 Kesimpulan Setelah 4 Jam Raker Via Vidcon Komite I DPD RI dengan Menteri Desa PDTT Soal Covid–19

Salah satu yang akan ditempuh adalah dengan memperketat akses masuk Provinsi Gorontalo melalui darat, laut, dan udara.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini