News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Politisi Demokrat: Masyarakat Butuh Sembako Bukan Kartu Prakerja

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas virtual tentang ketahanan pangan dan larangan mudik Lebaran 2020, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Dalam upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 Presiden Jokowi mengeluarkan peraturan terkait larangan mudik Lebaran 2020 bagi seluruh warga Indonesia. TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk tidak melanjutkan program Kartu Prakerja di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Irwan mengatakan, anggaran Kartu Prakerja sebesar Rp 20 triliun lebih baik dialihkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang terdampak virus corona.

"Alihkan saja ke sembako yang tepat sasaran, ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dibanding untuk kartu Prakerja," ujar Irwan kepada wartawan, Jakarta, Kamis (23/4/2020).

Baca: Gerindra Nilai Kartu Prakerja Bermanfaat Bagi Buruh yang Terkena PHK

Menurut Irwan, program Kartu Prakerja tidak akan bermanfaat bagi masyarakat jika tetap dilanjutkan pada kondisi saat ini, apalagi materi yang diberikan bisa diakses secara gratis di internet.

"Jadi buat apa dilanjutkan, kartu Prakerja kan bukan untuk melamar kerja, bukan untuk dapatkan pekerjaan. Tapi untuk meningkatkan skill (keterampilan)," ucap Irwan.

Ia melihat, masyarakat saat ini lebih menanti peran pemerintah yang dapat meringankan beban kehidupannya, karena bantuan sosial atau bantuan langsung tunai banyak di Jakarta.

"Daerah masih banyak butuh bantuan, banyak masyarakat meninggal di daerah. Saya pikir ini betuh-betul empati, jangan terlalu ditutup empati dan mata hati dengan kekuasaan," papar Anggota Komisi V DPR itu.

Baca: Jawab Kritik soal Kartu Prakerja, Ini Penjelasan Jokowi

Diketahui, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Kartu Prakerja Rp 20 triliun.

Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dari rencana awal Rp 10 triliun lantaran program tersebut kini beralih haluan dari program jaring pengaman untuk pencari kerja menjadi bantuan sosial bagi pihak-pihak yang kehilangan pekerjaan di tengah pandemik virus corona.

Alokasi anggaran Kartu Prakerja itu memiliki porsi sekitar 4,9 persen dari total keseluruhan anggaran pemerintah untuk penanganan pandemi yang sebesar Rp 405,1 triliun.

Dari jumlah anggaran sebesar Rp 20 triliun itu, Rp 19,88 triliun digunakan untuk manfaat dan insentif kepada masyarakat yang nominalnya masing-masing Rp 3,55 juta untuk 5,6 juta peserta yang mendaftar di prakerja.go.id dan dipilih acak sesuai sistem Kartu Prakerja. Sisanya, digunakan untuk operasional program.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini