Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, LONDON--Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan kembali bekerja pada Senin (27/4/2020), setelah pulih dari infeksi virus corona (covid-19).
Demikian disampaikan kantor Perdana Menteri Inggris dalam keterangannya, pada Sabtu (25/4/2020) waktu setempat.
Johnson, 55, akan mengambil kembali kendali pemerintah di bawah ancaman akan terjadi kejatuhan ekonomi akibat pemberlakukan lockdown yang ditujukan untuk menekan penyebaran virus yang sangat menular, serta meningkatnya korban meninggal.
Pada Sabtu (25/4/2020), Inggris melaporkan lebih dari 20 ribu orang meninggal akibat Covid-19.
Kritik keras mengalir atas kurangnya respon pemerintah terhadap pandemi, dengan terbatas pengujian dan kekurangan peralatan pelindung untuk pekerja medis dan penjaga.
Baca: Jalani Sidang, Nikita Mirzani Tak Kenakan Masker Kain, Lihat Tampilannya Pakai Face Shield
Baca: Lahir Saat Wabah Covid-19, Bayi Chacha Frederica Langsung Dipasangi Pelindung Wajah, Ini Fotonya
Selama perawatan, Johnson menugaskan Menteri Luar Negeri Dominic Raab untuk menggantikannya sementara.
Menteri Dalam Negeri Inggris mendesak agar Inggris tetap melakukan lockdown. Tapi banyak anggota parlemen ingin pembatasan harus dilonggarkan untuk meningkatkan perekonomian.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan Johnson dalam kondisi baik setelah menjalani pemulihan di rumah dinasnya.
Baca: Donald Trump Sebut Boris Johnson Mulai Enerjik, Membaik Pascaterinfeksi Covid-19
PM Inggris terinfeksi Covid-19 pada Maret lalu. Setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit St Thomas, PM Inggris dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, pada Minggu (12/4/2020) waktu setempat.
"Saya yakin dia akan segera kembali bertugas, setelah dokter merekomendasikannya," katanya kepada Sky News.
"Keputusan itu akan diambil Perdana Menteri setelah berkonsultasi dengan dokter. Saya berbicara dengannya kemarin, dia terlihat dalam sangat baik dan benar-benar pulih. "
PM Inggris dibawa ke rumah sakit St Thomas di London pada 5 April, akibat infeksi virus corona.
Pada 6 April ia dipindahkan ke ruang unit perawatan intensif (ICU). Ia dirawat di ICU hingga 9 April.