News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Cerita Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Tertular Virus Corona

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan penyebab dirinya terpapar virus corona atau Covid-19.

Menurut Budi Karya Sumadi, aktifitas yang terlalu berlebihan membuat virus corona masuk ke dalam tubuhnya.

"Saya memang melakukan kegiatan fisik yang mungkin berlebihan, sehingga pas ada virus, terpaksa harus terkena," kata Budi Karya Sumadi dalam siaran virtual, Senin (27/4/2020).

Menurut Budi Karya Sumadi, di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bukan hanya dirinya yang tertular virus corona.

Baca: Menhub Budi Karya: Saya Akan Mulai Eksis Jadi Menhub Pada 5 Mei 2020

Ada orang-orang yang beraktivitas bersama dirinya turut tertular.

Meski demikian, ia belum mengetahui secara pasti kapan dan dimana dirinya bersama tujuh orang lainnya di Kemenhub tertular Covid-19.

"Bukan saya saja, di Kemenhub ada rombongan saya, kurang lebih ada tujuh. Saya tidak tahu kena (tertular,red) di mana, dan masing-masing terpencar," kata Budi Karya Sumadi.

Budi Karya Sumadi pun mengungkapkan, dari jajaran di lingkungan Kemenhub yang terpapar virus corona hanya dirinya yang memiliki usia paling tua, yakni 63 tahun.

Baca: 17 Hari Dirawat, Menhub Budi Karya Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Maka dari itu, ia pun berterimakasih kepada tim dokter RSPAD Gatot Soebroto yang merawatnya hingga sembuh.

"Karenanya saya berterima kasih ke RSPAD, dokter, dan seluruh tim yang luar biasa dan berdedikasi," ucapnya.

Baca: Budi Karya Sumadi: Saya Akan Mulai Eksis Jadi Menhub Pada 5 Mei 2020

Meski sudah dinyatakan sembuh, Budi Karya Sumadi masih terus mendapat perawatan oleh tim dokter.

Budi mengatakan, sejak dirinya keluar dari RSPAD Gatot Soebroto pada 31 Maret 2020, justru pihak dokter yang mendataginya di kediaman.

"Jadi, karena saya pikir RSPAD bisa digunakan orang lain, dan saya kalau di rumah mungkin lebih rileks. Saya dirawat di rumah, dirawat bersama istri dan anak, dan itu tidak kurang dua dan tiga dokter datang ke rumah. Saya tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini. Roso-rosonyo seperti rojo," jelasnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini