TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menanggapi informasi viral yang tersebar di media sosial yang menyebutkan banyak pemudik yang bersembunyi di dalam bagasi bus untuk menghindari pemantauan polisi terkait pelarangan mudik 2020.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Sambodo Purnomo Yogo memastikan kabar tersebut merupakan kabar tidak benar alias hoax.
Dari awal, pihak kepolisian menegaskan armada bus sekalipun tidak diizinkan melewati pos pemantauan pelarangan mudik.
Baca: Pemerintah Minta Masyarakat Tidak Anggap Enteng Covid-19
Atas dasar itu, kata Sambodo, seandainya ada pemudik yang mencoba bersembunyi di balik bagasi bus untuk mengelabui petugas adalah hal yang sia-sia.
"Jadi mau di bagasi kek, mau di mesin kek, ga bakal bisa. Kan semua bus udah nggak boleh lewat," kata Sambodo kepada awak media, Senin (27/4/2020).
Sambodo mengatakan, kendaraan yang boleh melalui pos pemantauan pelarangan mudik hanya kendaraan pengangkut logistik, kesehatan, dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sebaliknya, kendaraan pribadi, kendaraan elf ataupun armada bus diminta untuk memutar balik.
"Jadi udah pasti itu hoaks," pungkasnya.
Baca: Jokowi Resmi Pecat Komisioner KPAI, Ini 4 Prinsip yang Dilanggar Sitty Hikmawatty
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menyampaikan total ada sebanyak 4.041 kendaraan yang telah ditindak selama Operasi Ketupat Jaya 2020 terkait pelarangan mudik lebaran. Seluruhnya diminta untuk putar balik kembali ke arah Jakarta.
Informasi tersebut merupakan data terakhir yang dirilis sejak Jumat (24/4/2020) hingga Minggu (26/4/2020).
Jumlah ini juga merupakan hasil pantauan pada dua pintu tol yang menjadi pos pemantauan pelarangan mudik.
"Di Jalan tol dilakukan penyekatan di dua titik Bitung dan Cikarang Barat. Sejak Jumat pukul 00.00 WIB hingga Minggu tercatat ada 4.041 kendaraan yang diputar balikkan," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yoga kepada Tribunnews, Senin (27/4/2020).
Rinciannya, Sambodo menyampaikan, sebanyak 2.293 kendaraan yang terjaring di Gerbang tol Cikarang Barat. Dari jumlah itu, sebanyak 856 merupakan kendaraan umum seperti bus dan travel, dan 1.437 kendaraan pribadi.
Sementara itu, total sebanyak 1.748 kendaraan yang terjaring di Gerbang Tol Bitung. Rinciannya, 658 kendaraan umum seperti armada bus dan travel dan 1.090 kendaraan pribadi.